Ilmu Tasawuf Diakui Timur dan Barat, Sumbernya Islam
Ihsan melahirkan satu bagian dari disiplin ilmu Islam yakni ilmu tasawuf
Prof. Dr. Hj. Sri Mulyati, MA. menyampaikan perihal hadis yang berbicara tentang Malaikat Jibril as yang datang menemui Nabi Muhammad Saw dalam bentuk manusia. Jibril as kemudian bertanya tentang Islam, Iman, dan Ihsan kepada beliau.
Dari tanya-jawab tersebut, dalam perkembangan ilmu Islam, ketiga hal tersebut disebut sebagai rukun agama.
Bagian ketiga (Ihsan) oleh pemerhati tasawuf kemudian dijadikan salah satu referensi lahirnya ilmu tasawuf.
“Hendaklah engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, sekalipun pada kenyataannya engkau tidak mampu melihat-Nya, yakinlah Allah melihatmu,” ujar Guru Besar bidang Ilmu Tasawuf UIN Syarif Hidayatullah saat mengisi kajian tasawuf di Masjid Istiqlal beberapa waktu lalu.
Baca juga: Fiqih dan Tasawuf Seperti Jasad dan Ruh
Dari Ihsan itu, ulama tasawuf kemudian mengeluarkan teori tentang muraqabah, pengawasan Allah Swt terhadap hamba-Nya.
Dari dialog antara Malaikat Jibril as dan Nabi Muhammad Saw bisa dipelajari bahwa rukun agama ini harus sempurna. Jangan hanya bicara islam dan iman saja. Ihsannya tidak diikutsertakan, padahal ini satu rangkaian.
Pemerhati ilmu tasawuf di kemudian hari menyimpulkan bahwa Ihsan melahirkan satu bagian dari disiplin ilmu Islam yakni ilmu tasawuf. Sebagaimana iman melahirkan ilmu ‘aqaid (pokok keyakinan), dan Islam yang melahirkan ilmu fiqih.
“Ilmu tasawuf baik di timur maupun di barat sudah diakui yang memang lahirnya dari sumber Islam,” tegas Wakabid Sosial dan Pemberdayaan Umat Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI).
Baca juga: Mengapa di Masa Awal Islam Tidak Ada Ilmu Tasawuf
Dalam sejarahnya, ada orang yang meninggalkan salah satu aspek ketiga rukun agama. Mereka yang tidak ada perhatian kepada ihsan, kemudian hanya mempelajari dan mengamalkan tauhid dan ‘ubudiyah lainnya.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______