Filosofi Nasi Liwet, Sajian Sederhana, Makna Mendalam
Ternyata ada makna yang mendalam dibalik nasi liwet. Apakah itu? Inilah filosofi nasi liwet
Dalam rangkaian acara Milad Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM) Pondok Pesantren Suryalaya yang ke-38. Ada salah satu acara yang cukup unik, yakni lomba memasak nasi liwet.
Peserta lomba tersebut terdiri dari unsur Biro, Fakultas, UPT Perpustakaan dan Pusat Bahasa dan Pascasarjana. Kelihatannya acara tersebut memang sederhana. Tetapi, ternyata ada makna yang mendalam dibalik nasi liwet. Apakah itu? Inilah filosofi nasi liwet.
Siapa yang tak kenal dengan nasi liwet? Hidangan sederhana yang kaya rasa ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner Indonesia, khususnya Jawa. Namun, tahukah Anda bahwa dibalik kelezatannya, nasi liwet menyimpan filosofi hidup yang mendalam? Mari kita telusuri bersama.
Baca juga: Keutamaan dan Keistimewaan Ibadah Memberi Makan
Nasi liwet, dengan beragam lauk pauknya, adalah simbol kesederhanaan yang penuh makna. Nasi putih pulen, lauk pauk sederhana seperti suwiran ayam, sayur labu siam, hingga sambal terasi, semua menyatu dalam sebuah harmoni rasa. Ini mengajarkan kita untuk menghargai hal-hal sederhana dalam hidup. Seperti nasi liwet, kebahagiaan sejati seringkali datang dari hal-hal kecil yang kita syukuri.
Proses memasak nasi liwet juga sarat makna. Berbagai bahan dimasak bersama dalam satu wadah, saling melengkapi dan menyatu. Ini mencerminkan pentingnya kebersamaan dan gotong royong. Dalam kehidupan, kita juga perlu bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Penyajian nasi liwet dalam pincuk daun pisang juga memiliki filosofi tersendiri. Daun pisang yang membungkus nasi liwet melambangkan kesederhanaan dan kearifan lokal. Ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______