Dari Muharam ke Makrifat, Jalan Hijrah Bersama TQN
Tahun Baru Hijriah, saatnya hijrah batin lewat dzikir menuju ridha Allah SWT
Tahun Baru Islam 1447 Hijriah kembali menyapa kita. Sebuah momentum istimewa yang bukan sekadar pergantian waktu, tapi momen perenungan, sudah sejauh mana kita berhijrah—dari yang kurang baik menuju yang lebih diridhai Allah SWT?
Hijrah bukan hanya kisah sejarah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah, tetapi juga panggilan spiritual bagi setiap Muslim, untuk berpindah dari kegelapan batin menuju cahaya iman.
Muharam sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah bukan bulan biasa. Di dalamnya terjadi peristiwa besar, Nabi Nuh AS diselamatkan dari banjir, Nabi Yunus AS keluar dari perut ikan, Nabi Ibrahim AS terbebas dari fitnah, dan tentu saja—hijrahnya Rasulullah SAW yang menjadi tonggak penanggalan Islam. Penetapan ini dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab ra., dan menjadi warisan agung yang kita peringati hingga kini.
Baca juga: Muharram, Antara Tradisi dan Modernisasi
Hijrah Rasulullah SAW bukanlah perjalanan ringan. Saat keluar rumah, beliau telah dikepung oleh kaum musyrikin. Namun, dengan pertolongan Allah, beliau lolos dari bahaya. Allah berfirman,
“Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar…” (QS. Al-Anfal: 17)
Ayat ini mengajarkan bahwa pertolongan Allah sangat nyata bagi siapa pun yang berserah diri sepenuhnya. Rasulullah SAW memiliki ketauhidan yang kuat. Beliau sepenuhnya memasrahkan hidup dan perjuangannya kepada Allah SWT.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______