Bulan Maulid Nabi, Momentum Kembali pada Ekonomi Islam
Ekonomi Islam mencakup paling tidak dalam dua sektor besar dalam kehidupan ini
Saat bicara ekonomi Islam, tak bisa dipungkiri bahwa sebagian dari kita masih terpaku hanya pada bank syariah, asuransi syariah ataupun pasar modal syariah.
Padahal ekonomi Islam mencakup paling tidak dalam dua sektor besar dalam kehidupan ini. Pertama adalah sektor riil seperti manufaktur, perdagangan, ekspor, impor, maupun kebutuhan sandang, pangan, papan. Kedua ialah sektor keuangan (finance) yang membiayai sektor riil.
Dengan kalimat lain ekonomi Islam masuk dalam setiap aktivitas ekonomi manusia, mulai dari produksi, promosi, distribusi, konsumsi sampai pada industri dan pembiayaannya. Ada nilai-nilai Islam yang diadopsi dan dipraktekkan di dalam semua aktivitas ekonomi itu.
Bahkan maulid Nabi Saw kita peringati setiap tahunnya. Demi mengenal beliau dalam setiap aspek kehidupannya sebagai role model manusia.
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (Al Ahzab: 21).
Akan tetapi sebagian kita baru menerapkan nilai-nilai yang dibawa Nabi Muhammad Saw itu di dalam 3 M, masjid, madrasah dan majelis ta’lim. Padahal dari 24 jam sehari, ibadah ritual yang kita lakukan hanya memakan sebagian kecil waktu kita. Selebihnya ialah ibadah non-ritual yang terutama melakukan aktivitas ekonomi demi memenuhi kebutuhan hidup.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______