Belajar dari Saudagar Parfum dan Tukang Las
Sebagai manusia muslim yang senantiasa dibimbing pada jalan kebenaran
Sebaliknya bila kita bergabung dengan tukang las, pada saat ia melakukan penggelasan. Maka akan mendapat kerugian. Mungkin kita akan terkena percikan api, atau mata kita menjadi sakit karena sinar las yang sangat kuat, sedang tukang las itu sendiri menggunakan kacamata pelindung, atau paling tidak kita akan merasakan bau gas, karbit, dan bau zat kimiawi yang lain, yang merusak, akibat praktek pengelasan itu.
Yang dimaksud bergaul dengan tukang las atau tukang parfum itu, sebenarnya hanya merupakan perumpamaan saja. Bukan berarti kita tidak boleh bergaul dengan tukang las dalam kehidupan sehari-hari. Apabila ia orang yang shalih, apakah ia tukang las, saudagar parfum, petani atau peternak, kita tetap baik, bergaul dengan mereka. Karena sesungguhnya baik buruknya seorang ditentukan oleh ketakwaannya.
Allah berfirman:
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al-Kahfi, 18: 28). [Dr. KH. Zakky Mubarak, MA]
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______