Bahagia Ketika Shalat
Orang yang mendirikan shalat itu seyogyanya wajahnya lepas (tanpa beban dan keluhan)
Shalat termasuk ibadah yang paling utama. Ia merupakan kewajiban bagi setiap muslim sekaligus untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dan melalui shalat inilah, sifat orang munafik digambarkan oleh al Qur’an.
Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk salat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud ria (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali. (An Nisa: 142).
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, bahwa ayat tersebut bicara tentang sifat munafik. Orang munafik akan malas-malasan ketika hendak shalat. Karena mereka memang pada dasarnya tidak berniat untuk shalat, tidak mengimaninya serta tiada rasa takut (khasyah) dan tidak menghayati makna dan esensinya.
Yang menarik, Ibnu Abbas menilai bahwa makruh orang yang mendirikan shalat dalam keadaan malas-malasan. Ibnu Abbas sendiri adalah sosok yang banyak berinteraksi dengan Nabi Muhammad Saw bahkan didoakan langsung untuk memahami al Qur’an.
Karena menurut sahabat nabi yang dijuluki Turjuman al Qur’an ini, orang yang mendirikan shalat itu seyogyanya wajahnya lepas (tanpa beban dan keluhan), penuh pengharapan kepada-Nya dan sangat gembira.
Karena menurut Ibnu Abbas, orang yang shalat itu sejatinya sedang bermunajat dengan Allah Swt, di mana beliau akan mengampuni dan mengabulkan doa-doanya ketika dia berdoa.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______