Dua Unsur Utama Membangun Jamaah TQN Yang Solid

“Berjamaah adalah istilah penting dalam agama kita. Al-Qur’an memuat surat yang khusus tentang keberjamaahan, yaitu surat as-Shaf ayat 4. Hadits-hadits tentu lebih banyak lagi membicarakan tentang jamaah. Maka kita perlu memanfaatkan segenap kemampuan intelektual, emosional dan amal kita untuk membangun jamaah, bukan menggunakannya untuk mencari-cari alasan agar tidak berjamaah,” demikian ujar KH. Wahfiudin Sakam, Wakil Talqin Pangersa Abah Anom.

Dewan Pakar LDTQN Pontren Suryalaya tersebut mengutip dua ayat yang menekankan kebersamaan dan pentingnya membangun jamaah serta persaudaraan.

Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (Surah As-Shaf: 4)

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Surah All Imran: 103)

Baca juga: Kiai Wahfiudin Ajak Ikhwan TQN Basmi Empat Kemiskinan

Wakil Ketua MUI Pusat Komisi Pendidikan dan Kaderisasi itu mengatakan ada banyak jalan, alat, dan cara untuk membangun jamaah. Begitu juga unsur-unsur yang dapat membuat orang berjamaah.

“Unsur utamanya adalah keyakinan dan semangat,” imbuhnya.