Awal Mula Abah Sepuh Menerima Talqin Dzikir dari Syekh Tholhah
Menurut riwayat, Syekh Tholhah ra ini merupakan keturunan Pangeran Trusmi Cirebon
Diriwayatkan bahwa Abah Sepuh sejak usia beliau masih sangat muda sudah senang mencari ilmu kepada ulama atau kiyai pimpinan pesantren di seputar Priangan. Hingga satu waktu beliau mohon izin kepada orang tuanya untuk pergi berguru ke pesantren di Kali Sapu Cirebon.
Dan di situlah beliau bertemu dengan Syekh Tholhah ra, seorang ulama tarekat yang merupakan Syekh Mursyid silsilah ke-35 dari Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah saat itu, yang meneruskan kemursyidan dari gurunya yaitu Syekh Ahmad Khotib Sambas Ibnu Abdul Ghoffar ra dilahirkan 1785 di Sambas Kalimantan, Syekh Mursyid silsilah ke-34, yang menetap di Mekah Al-Mukarramah. Silsilah dari Syekh Sambas ini terus bersambung hingga ke Tuan Syekh Abdul Qadir Jailani qs, terus ke Rasulullah Saw.
Menurut riwayat, Syekh Tholhah ra ini merupakan keturunan Pangeran Trusmi Cirebon, putra Sunan Gunung Jati ra, salah seorang Walisongo. Untuk menjadi murid Syekh Tholhah ra saat itu tidaklah mudah. Di samping keberadaan pesantrennya cukup jauh di Cirebon, juga perhubungan sangat sulit, belum ada jalan seperti sekarang ini dan hampir mustahil untuk mendapatkan kendaraan, bahkan hanya berupa seekor kuda sekalipun.
Baca juga: Mumpung Sehat, Yuk Talqin Dzikir Sebelum Wafat!
Setelah melalui ujian kesabaran dan ketawakalan yang panjang, bahkan Abah Sepuh pernah tidak makan berhari-hari, karena di Pesantren Syekh Tholhah sedang banyak tamu dan Abah Sepuh tidak berani meminta ke dapur. Maka pada akhirnya di suatu malam yang sepi, ketika hampir semua orang sudah tertidur, Syekh Tholhah ra berkenan memberikan talqin dzikrullah kepada Abah Sepuh.
Dengan berkat takdir dari Allah Swt Yang Maha Berkehendak, maka pada saat talqin itu, Syekh Tholhah ra melihat cahaya (nur) yang memancar dari dirinya ke arah Abah Sepuh. Oleh karena itu Syekh Tholhah berpesan, bahwa kelak di kemudian hari Abah Sepuh lah yang akan meneruskan silsilah Syekh Mursyid Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah apabila telah sampai waktunya kelak Syekh Tholhah ra dipanggil oleh Allah Swt.
Demikianlah sejak saat itu Abah Sepuh menjadi murid Syekh Tholhah ra, dan beliau terus menjalin hubungan dengan gurunya tersebut. Sampai pada saatnya beliau mendirikan Pondok Pesantren Suryalaya pada tahun 1905, dan diresmikan oleh Syekh Tholhah ra, selanjutnya Abah Sepuh menetap di Pondok Pesantren Suryalaya.
Meskipun Abah Sepuh menetap di Suryalaya, namun beliau sering kali berkunjung ke Kalisapu Cirebon menemui Syekh Tholhah ra. Bahkan dalam satu riwayat disebutkan bahwa Abah Sepuh dengan diiringi oleh muridnya yang setia yaitu kiyai Fakih sering berkunjung ke Syekh Tholhah ra dengan berjalan kaki sambil membawa beberapa ekor kambing untuk membantu acara manaqib di Syekh Tholhah ra.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______