Abah Anom, Nabi Hadir di Tempat Yang Dibacakan Shalawat

Beliau adalah manusia yang paling berjasa bagi umat manusia di dunia dan di akhirat kelak

Nabi Saw adalah teladan bagi umat manusia seluruhnya. Budi pekertinya yang luhur serta keagungan akhlaknya patut menjadi contoh. Beliau adalah teladan agar senantiasa bersyukur kepada Allah Swt.

Baca juga: Keistimewaan dan Keutamaan Shalawat Bagi Umat Nabi Muhammad Saw

Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Auf yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. bangkit, lalu menuju ke arah kebun kurma hasil sedekah, kemudian beliau masuk ke dalamnya dan menghadap kiblat, lalu bersujud, dan beliau sujud dalam waktu yang cukup lama, hingga aku menduga bahwa Allah Swt telah mencabut nyawanya dalam posisi sujud. Aku mendekatinya dan duduk di dekatnya, maka beliau mengangkat kepalanya dan bersabda, “Siapakah orang ini?” Aku menjawab, “Abdurrahman.” Nabi Saw. bertanya, “Ada perlu apa?” Aku menjawab, “Wahai Rasulullah, engkau sujud cukup lama dan saya merasa khawatir bila Allah mencabut nyawamu dalam sujudmu itu.”

Maka nabi Saw bersabda: “Sungguh Jibril mendatangiku dan menyampaikan berita gembira kepadaku, bahwa Allah Swt. telah berfirman:

مَنْ صَلَّى عَلَيْكَ ؛ صَلَّيْتُ عَلَيْهِ، وَمَنْ سَلَّمَ عَلَيْكَ ؛ سَلَّمْتُ عَلَيْهِ، فَسَجَدْتُ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ شُكْرًا

Siapa yang bershalawat padamu, maka Aku akan mencurahkan rahmat padanya. Dan siapa yang mengucapkan salam penghormatan kepadamu, maka Aku menyelamatkannya. Karena itulah aku bersujud kepada Allah ‘azza wa jalla sebagai syukur.” (HR. Ahmad).

Baca juga: Bagaimana Kaifiat Mengamalkan Shalawat Bani Hasyim

Nabi Saw amat bersyukur kepada Allah Swt, beliau bersujud kepada Allah sebagai bentuk syukur bahwa Allah Swt menjanjikan hal yang amat berharga bagi umatnya yang bershalawat dan menyampaikan salam kepadanya.

Maka dari itu, memperbanyak dzikir dan shalawat adalah salah satu bentuk syukur kepada Allah Swt dan juga bersyukur kepada Nabi Muhammad Saw yang tercinta. Yang manfaatnya akan kembali kepada siapa yang melaksanakannya, terutama menambah kecintaan kita kepada beliau.

Ketika kita tidak bersyukur kepada orang yang mencintai kita dan banyak berjasa terhadap kehidupan kita di dunia dan akhirat, hal itu menunjukkan nalar yang kurang sehat sekaligus qalbu yang kufur. Sehingga Guru Mursyid TQN Pontren Suryalaya mengajarkan kita agar senantiasa memiliki nalar dan qalbu yang sehat dengan banyak berdzikir dan bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw, misalnya dalam amaliah dzikir harian dan khataman.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi