Abah Anom, Keshalihan Seseorang Hasil dari Dzikirnya

KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin qs dalam wejangannya pada bulan Rabiul Awal 1409 H menyampaikan bahwa, “orang-orang shalih itu keshalihannya ada pada itikadnya, ucapannya dan perbuatannya. Dan ketiganya itu merupakan hasil dari dzikirnya,” sebagaimana dirilis LDTQN Pontren Suryalaya.

Orang yang shalih menurut Pangersa Abah Anom bukanlah hanya shalih secara lisan dan perbuatan, tapi justru diawali shalih secara itikad.

Itikad menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya pertama tekad, kemauan teguh, dan kedua itikad adalah keyakinan, kepercayaan. Shalih secara itikad bisa diartikan baik, benar dan berbudi luhur secara batin atau sejak dalam hati dan pikiran.

Baca juga: Pentingnya Hidupkan Potensi Cahaya Menurut Abah Anom

Shalih secara itikad ini digambarkan oleh Rasulullah Saw sebagaimana disampaikan beliau kepada Anas bin Malik ra.

Wahai anakku, jika kamu bisa di pagi dan sore hari sedangkan di qalbumu tidak ada perasaan buruk (untuk menipu, mengkhianati, dengki, benci, dendam, sakit hati, permusuhan) kepada siapapun maka lakukanlah. Kemudian beliau bersabda kepadaku: Itulah sunnahku, siapa yang menghidupkan sunnahku maka sungguh ia mencintaiku, dan siapa yang mencintaiku, dia bersamaku di dalam surga. (HR. Tirmidzi)

Dan keshalihan dalam tiga aspek tersebut menurut Abah Anom ialah hasil dari dzikirnya. Hal ini menunjukkan bahwa untuk memperbaiki keshalihan diri perlu diperbaiki dzikirnya dan istiqamah. Beliau mengajarkan agar kita melakukan instrospeksi, karena ada korelasi yang kuat antara dzikir dan keshalihan seseorang.

Kalau itikadnya belum baik, maka dzikirnya mesti ditingkatkan. Ketika lisannya belum baik, dzikirnya harus dilazimkan, dan begitu pula dengan perbuatan yang belum baik tidak bisa tidak dzikirnya terus dilanggengkan.

Keistimewaan Orang Shalih

Salah satu keistimewaan orang shalih ialah didoakan oleh kaum muslimin di setiap shalatnya. Orang shalih ialah orang yang menunaikan apa yang wajib atas dirinya dari segi hak-hak Allah dan hak-hak hamba-Nya, mereka punya derajat yang bervariasi.