Pada dasarnya tarekat para sufi berupa ibadah dzikir berasal dari praktik Nabi Muhammad Saw yang kemudian diamalkan Al-Khulafa’ Ar-Rasyidun, Tabi’in, Tabi’i At-Tabi’in dan seterusnya sampai kepada para syekh atau mursyid secara sambung-menyambung sampai sekarang.
Dalam perjalanan sejarahnya, tarekat mengalami perkembangan dari masa ke masa. Menurut J. Spencer Trimingham, sejarah perkembangan tarekat secara garis besar melalui tiga tahap yaitu: tahap khanaqah, tahap thariqah dan tahap tha’ifah.
Pertama, tahap khanaqah terjadi sekitar abad X M. Dapat digambarkan bahwa pada tahap ini tarekat berarti jalan atau metode yang ditempuh seorang sufi untuk sampai kepada Allah secara individual (fardiyyah). Kontemplasi dan latihan latihan spiritual dilakukan secara individual.
Kedua, tahap thariqah, tahap ini terjadi sekitar abad XIII M dan pada masa ini sudah terbentuk berbagai ajaran, peraturan dan metode tasawuf, muncul pula pusat-pusat yang mengajarkan tasawuf dengan silsilahnya masing-masing.
Baca juga: Tasawuf Wujud Akhlak Sahabat Tabiin dan Salafus Salih
Berkembanglah metode-metode kolektif baru untuk mencapai kedekatan diri kepada Tuhan dan di sini pula tasawuf telah mengambil bentuk kelas menengah.
Ketiga, tahap tha’ifah, tahap ini terjadinya pada sekitar abad XV M, dan pada masa ini terjadi transisi misi ajaran dan peraturan dari guru tarekat yang disebut syaikh atau mursyid kepada para pengikut atau murid-muridnya. Pada masa ini muncul organisasi tasawuf yang mempunyai cabang di tempat lain. Pada tahap tha’ifah inilah tarekat dikenal se bagai organisasi sufi yang melestarikan ajaran syaikh-syaikh tertentu, maka muncullah nama-nama tarekat seperti Tarekat Qadiriyah, Tarekat Naqsyabandiyah dan Tarekat Syadziliyah.
Dalam tradisi tarekat, sebagai organisasi tasawuf, murid murid biasanya berkumpul di suatu tempat yang disebut ribath, zawiyah, atau khanaqah untuk melakukan latihan-latihan rohani (dzikr Allah) yang materi pokoknya adalah membaca istighfar, membaca shalawat nabi dan membaca dzikir nafi itsbat dan ism dzat secara bersama di bawah bimbingan guru (mursyid), yang di dalamnya terdapat ajaran-ajaran (‘amaliyyah), aturan-aturan (adab), kepemimpinan (mursyid), hubungan antara mursy murid atau antara guru dengan anggota tarekat, wasilah, rabithah, silsilah, ijazah, suluk, dan ritual seperti baiat atau talqin, khususiyah, haul dan manaqib.
Di antara ulama sufi yang memberikan bimbingan kepada masyarakat umum untuk mengamalkan tasawuf secara praktis (tashawwuf ‘amali), adalah Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali (w. 505 H/1111 M). Kemudian, menurut At-Taftazani, diikuti oleh ulama Sufi berikutnya seperti Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dan Syekh Ahmad ibn Ali Ar-Rifa’i. Kedua tokoh Sufi tersebut kemudian dianggap sebagai pendiri Tarekat Qadiriyah dan Tarekat Rifa’iyah yang tetap berkembang sampai sekarang, kemudian Syekh Abul Hasan As-Syadzili dengan Tarekat Syadziliyah yang dinisbatkan kepada nama belakangnya, dan lain-lain.
Baca juga: Mengapa di Masa Awal Islam Tidak Ada Ilmu Tasawuf
Sebenarnya, munculnya banyak tarekat dalam Islam pada garis besarnya sama dengan latar belakang munculnya banyak madzhab dalam fikih dan banyak firqah dalam ilmu kalam. Di dalam Ilmu Kalam berkembang madzhab-madzhab yang disebut dengan firqah, seperti, Khawarij, Murji’ah, Mu’ta zilah, Asy’ariyah, Maturidiyah, dan lain-lain.
Di sini istilah yang digunakan bukan madzhab, tetapi firqah, di dalam fiqih juga berkembang banyak firqah yang disebut dengan madzhab, seperti Madzhab Hanafi, Maliki, Hanbali, Syafi’i, Dzahiri, Syi’i, dan lain-lain. Di dalam tasawuf juga berkembang banyak madzhab yang disebut dengan thariqah.
Tarekat dalam tasawuf jumlahnya jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan perkembangan madzhab dan firqah dalam fikih dan kalam. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tarekat juga memiliki kedudukan atau posisi sebagaimana madzhab dan firqah tersebut di dalam syariat Islam.
Sumber: Ensiklopedi 22 Aliran Tarekat dalam Tasawuf karya KH. A. Aziz Masyhuri
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______