Santri Pengajian Tradisional Pontren Suryalaya Laksanakan Shalat Gerhana Bulan

Shalat sunah tersebut dilaksanakan setelah Shalat Maghrib dan dzikir berjamaah

Para santri Pengajian Tradisional Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya melaksanakan Shalat sunah Gerhana Bulan (Khusuful Qamar) pada hari Selasa (8/11) di Masjid Nurul Asror Pontren Suryalaya.

Shalat sunah tersebut dilaksanakan setelah Shalat Maghrib dan dzikir berjamaah. Selesai shalat sunah bakda maghrib, Imam Masjid Nurul Asror, Ust. Cecep Aipulatif, S.Ag. langsung menyampaikan kaifiat shalat gerhana bulan diteruskan dengan pelaksanaan shalat.

Setelah salam Imam langsung berdiri di mimbar dan menyampaikan khutbah. Dalam uraiannya, Ustadz Cecep sebagai khatib mengajak jamaah untuk memperbanyak dzikir, istighfar, takbir, sedekah dan bentuk ketaatan lainnya.

Baca juga: Shalat Dhuha Agar Nikmat Sehat Terawat

Sebagaimana Hadits Nabi Saw dari ‘Aisyah ra, Nabi Saw bersabda,

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)

Khatib pun mengajak jamaah untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dengan cara memperbanyak dzikir.

“Baik (dzikir) jahar maupun khafi sesuai dengan tuntunan guru Mursyid TQN Pontren Suryalaya, Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin (Abah Anom ra),” ujarnya.

Baca juga: Kiai Sandisi: Abah Anom Tidak Pernah Ketinggalan Shalat Berjamaah

Gerhana yang terjadi di tanggal 13 Rabi’uts Tsani 1444 H ini merupakan fenomena alam Gerhana Bulan Total. Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan yang berada dalam fase Bulan purnama bergerak melewati bayangan Bumi. Pada kondisi tersebut terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan tepat atau nyaris membentuk sebuah garis lurus, dengan Bumi di antara keduanya. Bulan akan tampak kemerahan akibat cahaya yang direfraksikan oleh atmosfer Bumi saat terjadinya gerhana.

Semoga fenomena alam ini semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah yang Maha Kuasa. [Kamaludin Koswara]


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
______
Rekomendasi