Psikologi Tanam dan Panen
Kegiatan memanen lebih awal sering kali dilakukan oleh orang atau sekelompok orang
“Tenang saja, itu bagian dari kehidupan petani. Kita ikhlaskan saja dan ridakan agar hal yang mereka ambil halal untuk mereka. Bukankah setelah kita panen pun, hasilnya akan dibagikan ke kerabat dan tetangga,” jawab saya sambil menyiapkan peralatan untuk memanen.
Mengelola diri dalam menata emosi sangat diperlukan dalam kehidupan, demikian juga bagi petani. Kesabaran, ketekunan, keluwesan, kecerdasan, ketenangan, keriangan perlu ditumbuhkan dan dijaga. Kecemasan, ketakutan, putus asa, pundung, mutung, dan murung kerap menyergap para petani, lalu mereka kapok, tidak menanam dan tentunya tidak memanen.
Apa yang dialami petani dalam menanam dan memanen dapat dianalogikan dalam peran-peran lainnya dalam kehidupan kita. Mari kita sempatkan waktu mumpung hidup masih akrab dengan kita dengan menanam benih yang baik. Bersyukurlah bila kita mampu menanam, dan mengenai panen mari kita ikhlaskan, hibahkan, hadiahkan, sedekahkan hasilnya kepada sesama. []
Oleh: Asep Haerul Gani (Psikolog)
#psikologi #petani #panen
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______