Psikologi Rehat
Jeda, hening, diam di dalam musik justru bagian penting dari musik
Rehat, istirahat, jeda, senggang, deaktivasi dalam kehidupan itu penting. Bila kita telusuri neurosains, bahkan di tingkat sel saraf (neuron) pun ia perlu jeda. Sejumlah jurnal tentang fisika pun menunjukkan bahwa kelakuan atom pun sama, ia pun ada rehatnya.
Para sahabat saya di bidang seni menyatakan hal serupa. Jeda, hening, diam di dalam musik justru bagian penting dari musik.
Fisik kita punya kapasitas. Ia perlu giat dan rehat. Perlu observasi ke diri sendiri untuk tahu kegiatan yang cukup, tidak kurang, tidak pula lebih. Kurang dan lebih dalam bergiat menimbulkan distress.
Baca juga: Belajar dari Nabi, Ini Kebutuhan Psikologis Istri
Kurang kegiatan membuat bosan, bingung, linglung. Terlalu berlebihan kegiatan membuat badan lelah, loyo, lemas, lunglay, letoy dan lara.
Obat kurang kegiatan adalah:
- Refleksi ke diri, kegiatan apa saja selama ini yang dirasakan paling penting, perlu, bermanfaat dan bermakna?
- Rancang untuk mempersering melakukan kegiatan nomor 1
- Rancang melakukan kegiatan baru yang dirasakan paling penting, perlu, bermanfaat dan bermakna.
Obat terlalu banyak kegiatan adalah rehat. Menariknya, tubuh memiliki mekanisme untuk membuat rehat. Keluarnya keringat yang banyak, otot yang menegang, urat-urat yang pegal, badan terasa ngilu dan linu, suhu tubuh meningkat, antara lain alarm yang diberikan tubuh.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______