Universitas Al Azhar pada mulanya berdiri sebagai masjid al Qahira di tahun 972 M. Seiring berjalannya waktu, nama masjid tersebut bergantu menjadi Al Azhar, dan di tahun 975 M mulai membuka kelas akademiknya.
Pada periode pemerintahan Mamluk (1250-1517 M), kedatangan para ilmuwan ke Al Azhar untuk mencari suaka, diterima dengan tangan terbuka dan mereka menjadi kontributor pada kemajuan pengajaran di Universitas.
Pada periode Utsmani, Universitas Al Azhar menjadi pusat pendidikan, menarik mahasiswa dan akademisi dari kalangan Sunni, di mana ilmu teologi dan hukum Islam menajdi fokus studi dan penelitian.
Pada awal abad ke-20, universitas ini menjadi pusat reformasi Islam, dan pada tahun 1930 Universitas Al Azhar sudah memiliki perguruan tinggi khusus wanita.
Baca juga: Kenali 7 Keutamaan Wakaf Yang Keren Ini
Pada tahun 1950, sistem pendidikan di Universitas Al Azhar terbagi menjadi tiga, yaitu Hukum Islam, Ushuluddin, dan Bahasa Arab. Di tahun 1961 dibuka fakultas-fakultas umum seperti kedokteran, pertanian, teknik mesin, dan sebagainya.
Hingga saat ini, Universitas Al Azhar sudah memiliki lebih dari 41 fakultas, baik religious maupun non religious dengan total mahasiswa mencapai lebih dari 300 ribu mahasiswa dari seluruh dunia.
Menariknya, seluruh pendanaan Universitas Al Azhar sejak dahulu sudah menggunakan dana wakaf. Universitas ini juga telah mencetak ahli-ahli agama maupun di bidang lainnya yang tersebar di seluruh dunia.
Sumber: Literasi Zakat Wakaf Kementerian Agama
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______