Prinsip Tarekat Menurut Abah Anom

Pada prinsipnya tarekat adalah atas bimbingan dan taufiq dari Allah Swt

Siapa yang tinggi semangatnya, maka tinggi kedudukannya. Siapa yang menjaga kesucian Allah, maka Allah akan memelihara kehormatannya. Siapa yang baik pelayanannya, maka berhak baginya kemuliaan (karamah). Siapa yang melaksanakan tekadnya, maka tetap berlaku bimbingan-Nya. Siapa yang merasakan keagungan nikmat-Nya lalu ia mensyukurinya, maka siapa yang bersyukur atas anugerah-Nya ia berhak mendapat tambahan kenikmatan seperti yang Dia janjikan. (Jami’ al Ushul fi al Auliya’: 19).

Nampaknya, Abah Anom menempatkan lima dasar tarekat tersebut setelah prinsip bertarekat untuk menekankan bahwa kelima dasar tarekat tersebut penting untuk diketahui sekaligus diamalkan para pengamal tarekat.

Kelima ushul itu menjadi dasar untuk diaplikasikan dalam rangka bertaqwa kepada Allah Swt, taat kepada-Nya, serta melazimkan syariat dan memelihara hukum-hukum Allah atau batasan-batasan-Nya.

Baca juga: Abah Anom Tasawuf dan Maqashidus Syariah

Misalnya, bertaqwa kepada Allah bukan hanya di dalam masjid, tapi dalam segala aktivitas di mana pun ia berada. Maka bekerja sebagai salah satu bentuk ketaqwaan tidak boleh loyo tanpa gairah, melainkan dikerjakan dengan ‘uluw al himmah.

‘Uluw artinya tinggi, sedangkan al himmah maknanya keinginan yang besar, hasrat, semangat, tenaga, energi, vitalitas dan ambisi.

Jadi dalam tataran prakteknya “uluww al himmah”, bekerja itu ya dengan semangat tinggi, energi yang powerful serta ambisi yang kuat. Dan juga bertenaga dan memiliki vitalitas yang prima. Ini juga menandakan pentingnya pengamal tarekat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya. []


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi