Yogyakarta – Maraknya kehadiran lembaga tahfidzul quran menandakan umat semakin bergairah untuk berinteraksi dengan quran. Berlomba-lomba para orang tua menempatkan anaknya untuk belajar di pondok agar bisa menjadi penghafal quran.
Di Kabupaten Sleman, tepatnya di Padukuhan Cangkringan, Kelurahan Argomulyo, Kecamatan Cangkringan berdiri Pondok Tahfidz dan Muallaf. Pondok yang didirikan oleh komunitas pengamal Tarekat Qadiriyyah Nasyabandiyyah (TQN) Pontren Suryalaya ini baru berjalan 1.5 tahun.
“Saat ini jumlah santri yang belajar sebanyak delapan orang,” ujar Ust. Faisol, salah satu pengajar tahfidz. Menurutnya seluruh peserta yang belajar tidak dipungut biaya. “Gratis,” pungkasnya.
Selanjutnya hafidz quran asal Demak ini menyampaikan untuk tingkat SMP dan SMK santri ditargetkan bisa hafal 1 juz. “Kami baru memulai program Juli kemarin. Alhamdulillah sudah ada yang dapat sepuluh juz,” sambung Faisol.
Sesepuh pondok Kiai Dimhari mengatakan pondok Lathifah Mubarakiyah didirikan untuk menciptakan kader tarekat sekaligus penghafal quran. “Rencananya tahun depan pondok akan menambah dua puluh santri baru. Kita juga siapkan guru-guru muda lulusan UNJ untuk mengajarkan mata pelajaran lainnya.”
Kiai Dimhari berharap santri-santri setelah lulus SMP dan SMA dapat lulus dengan baik, menjadi hafidz quran dan mengamalkan tarekat. (idn)
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______