Salah satu pesan Rasulullah Saw yang perlu direnungkan oleh setiap insan ialah menyangkut umur dan amal saleh.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ أَنَّ أَعْرَابِيًّا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ قَالَ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ
Dari ‘Abdullah bin Busr, seorang badui bertanya: Wahai Rasulullah, siapa orang terbaik itu? Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Salam menjawab: “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.“ (HR. Tirmidzi).
Waktu ibarat modal bagi seorang pengusaha. Semakin banyak modalnya maka potensi keuntungannya pun semakin besar. Demikian pula dengan waktu yang Allah jatahkan bagi setiap manusia.
Hadis tersebut mengingatkan bahwa waktu adalah modal hidup. Apabila waktu dipergunakan dengan sebaik-baiknya, dimanfaatkan untuk mencegah keburukan beredar luas, menebar kebaikan pada sesama, serta membangun kemaslahatan di tengah masyarakat tentu semakin baik kualitas hidup.
Itu sebabnya ketika Rasulullah Saw ditanya, manusia terbaik seperti apa? Beliau secara sederhana menerangkan bahwa siapa yang panjang umurnya (jatah waktu hidupnya) dan semakin baik amalnya.
Sebaliknya, siapa yang menyia-nyiakan waktunya sama dengan menyia-nyiakan hidupnya. Sama seperti orang yang diberi modal tapi menyia-nyiakannya, maka jangankan untung, dia akan menderita kerugian yang nyata. Baca juga…
فَأَيُّ النَّاسِ شَرٌّ ؟ قَالَ : ” مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ
Maka siapa manusia yang buruk itu ya Rasulullah? Beliau bersabda: “Siapa yang panjang umurnya tapi buruk amalnya” (HR. Tirmidzi).
Maka di sinilah pentingnya selalu melakukan muhasabah, memperbaiki diri dari waktu ke waktu. Agar setiap waktu digunakan dengan sebaik-baiknya. Dan cara memperbaiki amal ialah dengan melakukan perbaikan akhlak. Karena akhlak adalah kunci untuk memperbaiki kualitas hidup serta memperoleh derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. Oleh karena itu dalam riwayat lain, Nabi Saw bersabda:
أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخِيَارِكُمْ ؟ “. قَالُوا : بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ : ” خِيَارُكُمْ أَطْوَلُكُمْ أَعْمَارًا، وَأَحْسَنُكُمْ أَخْلَاقًا
“Maukah kalian jika aku beritahukan orang yang paling baik diantara kalian?” para sahabat menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah,” maka beliau bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang panjang umurnya dan baik akhlaknya”. (HR. Ahmad).
Tak berhenti sampai di sana, ada ciri lain dari orang yang terbaik yang digambarkan oleh Rasulullah Saw. Yakni, dia akan mengantar siapa yang melihatnya akan menjadi ingat kepada Allah Swt.
” أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخِيَارِكُمْ ؟ “. قَالُوا : بَلَى، يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ : ” خِيَارُكُمُ الَّذِينَ إِذَا رُءُوا ذُكِرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
Dari Asma’ binti Yazid, bahwasannya ia mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Maukah aku beritahukan orang yang paling baik di antara kalian?” Para sahabat menjawab: “tentu wahai Rasulullah”. Nabi bersabda: “yang terbaik di antara kalian ialah dia yang jika dilihat akan mengingatkan pada Allah Azza wa Jalla” (HR. Ibnu Majah).
Dalam syarahnya disebutkan bahwa orang tersebut lantaran besarnya rasa takut (khasyah) kepada Allah atau banyaknya melakukan dzikrullah sehingga orang-orang yang bertemu dengan mereka akan langsung mengingat Allah. Baca juga…
Penjelasan sederhananya, orang yang banyak dzikrullah, qalbunya akan semakin bersih, akhlaknya akan terus membaik, amal kebaikannya juga terus meningkat. Sehingga dari sini bisa dikatakan bahwa manusia terbaik diawali dari banyak mengingat Allah Swt.
#manusia #dzikrullah #rasulullah
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______