Dalam Islam tetangga bukan sekadar orang yang tinggal di sebelah atau sekitar rumah kita. Tetangga punya posisi penting yang patut mendapat perhatian.
Bahkan dalam hadis diriwayatkan bahwa malaikat Jibril selalu berwasiat kepada Nabi Muhammad Saw menyangkut (berbuat baik terhadap) tetangga, hingga beliau mengira bahwa tetangga akan menjadi ahli waris.
Tetangga bisa jadi adalah orang yang paling dekat dengan kita, bahkan dari keluarga kita sendiri. Tetangga adalah pihak yang lebih dulu menolong apabila kita membutuhkan bantuan. Sehingga wajar jika dikatakan, sikap dan perilaku terhadap tetangga menjadi tolok ukur keimanan seseorang. Sebagaimana beliau bersabda,
Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tetangganya. (HR. Muslim).
Dalam riwayat yang lain disebutkan, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sakiti tetangganya. (HR. Bukhari).
Tidak masuk surga orang yang tidak aman saudaranya dari gangguannya (HR. Muslim).
“Demi Allah seseorang tidak beriman, demi Allah seseorang tidak beriman, demi Allah seseorang tidak beriman. Nabi ditanya: siapa wahai Rasulullah Saw? Nabi menjawab: orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya. (HR. Bukhari).
Hadis-hadis tersebut di atas menekankan pentingnya berbuat ihsan kepada tetangga, memuliakan dan jangan menyakitinya. Ada kepekaan, penghormatan, kasih sayang, perhatian serta kepedulian terhadap tetangga.
Siapa pun yang menjadi tetangga kita perlu diperhatikan haknya. Jika ia muslim maka haknya sebagai muslim harus dipenuhi, jika ia kerabat maka haknya sebagai kerabat pun perlu dipenuhi.
Ada tetangga yang memiliki tiga hak yakni tetangga muslim yang masih memiliki hubungan kekeluargaan. Ada pula tetangga yang memiliki dua hak, yaitu tetangga yang muslim dan ada tetangga yang memiliki satu hak yakni tetangga non-muslim. Betapapun tetangga perlu dihormati dan dimuliakan.
Baca juga: Keutamaan Menjenguk dan Merawat yang Sakit
Misalnya selalu bersikap ramah dan baik terhadap tetangga, tidak merusak bangunan milik tetangga, baik itu pohon, talang air dan lain sebagainya. Ada banyak sikap yang bisa jadi remeh, tapi sebetulnya menganggu tetangga, misalnya menyetel musik dengan keras, meminjam barang tanpa izin atau tidak memulangkan barang pinjaman, menghalangi rumah tetangga, atau memarkir kendaraan seenaknya tanpa permisi.
Dan yang juga harus diperhatikan ialah jangan umbar aib tetangga secara bebas, jangan membicarakan keburukan yang dilihat atau didengar. Justru tetangga yang baik menjaga rahasia dan aibnya, karena kita juga tidak ingin jika aib kita dibuka oleh tetangga.
Hal yang bisa kita lakukan terhadap tetangga ialah mengantarkan makanan kepada tetangga, misalnya berbagi yang kita masak, jangan sampai tetangga hanya mencium aromanya saja, terlebih tetangga yang membutuhkan.
Tetangga juga perlu perhatian, maka baik sekali jika bisa tengok bagaimana kondisi dan tanyakan kabarnya. Menjenguknya ketika sakit dan melayat ketika meninggal. Bahkan akan lebih baik lagi jika menawarkan bantuan terhadap tetangga. Selain itu, yang tak kalah penting ialah kut senang jika tetangga senang, bukan sebaliknya, ada perasaan dengki dan iri apalagi bermusuhan.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______