Nasihat Abah Anom kepada Ikhwan Yang All In One

Tahun delapan puluhan, ikhwan TQN asal kota Bandung datang ke Pesantren Suryalaya untuk menemui Abah Anom. Ia ingin mengadukan nasibnya, pada saat itu ia sedang mengalami kebangkrutan dalam usahanya.

Dikisahkan, setibanya di Pondok Pesantren Suryalaya langsung menuju pos kamtib dan mendekatinya salah seorang petugas kamtib. Atas arahan petugas tersebut, ia diminta untuk menunggu di dalam madrasah (sebutan kediaman Abah Anom).

Bersama dengan tamu lainnya yang sama-sama sedang menunggu Abah Anom, tak lama kemudian terdengar suara pintu bagian dalam madrasah terbuka, dan salah seorang pengawal Abah mempersilahkan para tamu mendekat ke Abah. Satu persatu tamu menghadap dan bersilaturahmi ke Abah serta menyampaikan maksud tujuannya.

“Abah, usaha saya sedang bangkrut,” kata ikhwan asal Bandung tersebut.

Baca juga: Wejangan Abah Anom, Pentingnya Memelihara Karamah

“Perbanyak dzikir,” jawab Abah Anom singkat.

Setiap harinya, selalu ada orang yang datang kepada Abah dengan tujuan yang berbeda-beda. Ada yang sengaja datang untuk meminta keberkahan dengan memohon doa darinya sambil membawa air. Ada yang datang dengan segudang permasalahan, mengadu kepadanya dan memohon solusi dari beliau. Bahkan ada juga yang datang untuk sekedar menguji ilmu beliau. Sangat luar biasa, semua tamu Abah terima dengan sangat terbuka.