Milad IAILM Ke-38, Transformasi Menuju Kampus Unggul dan Kompetitif

Kedua, membangun kerjasama dengan berbagai pihak. Baik dalam skala lokal, nasional dan internasional. Pada akhir Agustus 2024 IAILM menandatangani MoU dengan tiga perguruan tinggi di Malaysia (WAIM, UIS, dan USIM) dan satu lembaga penelitian di Singapura.

Ketiga, karena distingsi IAILM adalah tasawuf maka ciri khas ini harus terus dikuatkan. Baik dari sisi akhlaki atau falsafinya. Mahasiswa tidak hanya dibekali kecerdasan intelektual tapi juga emosional dan sekaligus spiritual. IAILM harus menjadi episentrum kajian tasawuf. Tasawuf dan TQN diargumentasikan secara ilmiah. Dikomunikasikan ke publik yang lebih luas. Memproduksi epistemologi tasawuf baik dalam wujud buku atau tulisan tulisan di jurnal terakreditasi.

“Intinya milad musti kita posisikan sebagai pintu masuk menginjeksikan keinsafan moral dan tanggung jawab spiritual kepada Pangersa Abah Anom sebagai pendiri IAILM. Secara laten dan berkesinambungan terus meningkatkan kualitas lembaga seiring dengan penambahan kuantitasnya.”

Baca juga: Rektor IAILM Tanda Tangani Naskah Kerjasama dengan University Islam Selangor

“Pengkhidmatan dalam konteks PT diiringi terpenuhinya prinsip prinsip keutamaan: inisiatif, kreatif, melayani, tanggung jawab, berpikir strategis, berpikir perubahan dan adaptif, bertindak dengan nilai dan etika (ethics and values) dan agility atau ketangkasan gerak.”

“Selamat milad ke-38, IAILM! Semoga dengan semangat transformasi yang tak pernah padam, IAILM dapat terus berkembang menjadi kampus yang unggul dan kompetitif di tingkat nasional maupun internasional. Mari kita bersama-sama mendukung IAILM dalam mewujudkan cita-cita luhur untuk mencetak generasi bangsa yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Dan semoga cita-cita Pangersa Abah Anom agar IAILM bertrasformasi menjadi Universitas Latifah Mubarokiyah (ULAMA) dapat segera terwujud.” Demikian ucapan selamat dan do’a yang disampaikan dalam sambutan Pimpinan Pondok Pesantren Suryalaya, KH. Ahmad Masykur Firdaus. []