Fithrah diartikan suci. Betulkah? Zakat fithrah diartikan sebagai zakat yang suci, untuk penyucian. Kata fithrah diartikan sebagai kata sifat, sehingga hubungan kedua kata itu menjadi “kata yang disifati dengan kata sifat”.
Padahal yang benar istilahnya adalah zakatul fithri, yang hubungannya adalah “kata yang diterangkan dengan kata keterangan”. Dalam bahasa Arab dikenal sebagai hubungan mudhaf-mudhaf ilayh.
Zakatul Fithri adalah zakat yang dibayarkan sebelum Idul Fithri. Sebenarnya ia adalah zakat atas diri kita (zakatun nafs), atau zakat atas badan kita (zakatul badan). Pasangannya adalah zakat atas harta kita (zakatul mal), baik harta pendapatan maupun harta simpanan.
Tentang suci, makna itu sudah terkandung di dalam kata zakat. Ya, kata zakat mengandung makna suci dan tumbuh berkembang.
Ambillah dari sebagian harta mereka zakatnya, yang dengan (zakat) itu harta mereka akan ditumbuh kembangkan dan disucikan (At-Tawbah/9:103).
Baca juga: Rukun Islam yang Paling Kurang Diajarkan
Zakat Rukun Islam ke Berapa?
Banyak orang memahami zakat terkait dengan Ramadhan, sehingga menempatkannya sebagai Rukun Islam ke-4 sesudah puasa Ramadhan. Padahal, zakat itu rukun Islam ke-3, sesudah Shalat.
Ada 26 ayat al-Qur’an yang jelas-jelas mengaitkan zakat dengan shalat, bukan dengan puasa Ramadhan.
Orang terkecoh oleh zakatul fithri yang waktu penunaiannya adalah selama bulan Ramadhan hingga menjelang shalat Idul Fithri.
Sekali lagi, zakatul fithri adalah zakat atas diri kita, atas badan kita. Maka dalam literatur berbahasa Arab disebut juga zakatun nafs atau zakatul badan.
Ada zakat yang sering terabaikan, yaitu zakat atas harta kita, disebut zakatul mal. Harta wajib dizakati saat diperoleh yang disebut dengan zakat penghasilan, atau zakat pendapatan. Ada juga harta yang wajib dizakati saat tersimpan setahun (disebut zakat simpanan).
Hasil panen pertanian, harus dibayarkan zakat penghasilannya; begitu juga gaji atau upah yang diterima oleh para pekerja maupun profesional seperti manajer, pengacara, akuntan, dll.
Baca juga: Mengapa Ikhwan TQN Harus Menaruh Perhatian Terhadap Zakat dan Wakaf
Barang perniagaan, begitu juga hewan ternak, uang tabungan, emas perhiasan dan batangan, masuk kategori harta simpanan yang harus dibayarkan zakat simpanan pada tiap-tiap sudah genap tersimpan satu tahun.
Tentu saja zakat penghasilan dan zakat simpanan dibayarkan apabila nilainya sudah melebihi nishab atau batas minimal harta tidak terkena zakat. Kalau pada pajak disebut PTKP (Pendapatan Tidak Kena Pajak). Ukuran nishabnya, setara nilai 85 gram emas.
Informasi pembayaran zakat, infaq dan sedekah hubungi kontak DLJ LAZ: WA No. 0812 9041 3637.
Narasi: KH. Wahfiudin Sakam
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______