Kulit telur disimbolkan Iman, putih telur disimbolkan Islam dan kuning telur disimbolkan Ihsan seperti halnya bahwa putih telur melambangkan kesucian dan keagungan, kuning telur melambangkan keemasan, warna lain seperti merah dan biru yang dihiasi pada kulit telur saat maulid sebagai lambang kegembiraan. Jadi telur yang ditusuk saat maulid melambangkan bahwa Iman, Islam & Ihsan harus disatukan dan ditegakkan ke atas berdasar kalimat Allah swt.
Sama halnya dengan tarekat, hakikat dan makrifat yang tidak terpisahkan bagai telur yang ditusuk bambu melambangkan adanya kelurusan, kekuatan dan keteguhan layaknya pohon bambu yang tumbuh menjulang tinggi.
Demikianlah maulid diharapkan memberikan makna kepada umat Islam untuk selalu teguh, lurus dan menjulang tinggi meneladani Nabi saw sebgai manusia mulia & luhur.
Meneladani Nabi saw karena adanya al-Mahabbah salah satu maqam sebagai tingkatan terminal tertinggi dalam dunia tasawuf. Bagi yang mencapai maqam ini sebagai indikator kecintaannya kepada Allah SWT, yakni cinta sejati, itulah cinta Tuhan kepada hamba-Nya dan hamba-Nya pun mencintai-Nya sebagai mana dalam QS. al-Baqarah (2: 165) dan QS. al-Maidah (5: 54).
Agar cinta tidak bertepuk sebelah tangan, maka seorang hamba dianjurkan pula untuk mencintai Nabi saw sebagai yang ditegaskan dalam QS. Ali lmran (3: 31).
Cinta seorang muslim kpada nabinya, haruslah tumbuh mekar dan bersemi dalam hati, sehingga harus selalu disirami agar hatinya bercahaya, yang dalam perspektif tasawuf itulah Nur Muhammad, refleksi cahaya kenabian menyinari seluruh alam, rahmatan lil alamin dan salah satu upaya yang sepatutnya dilakukan adalah melestarikan syiar Maulid Nabi SAW.
Wallah al Muwaffiq Ila Aqwam al Thariq.
Oleh: Mahmud Suyuti
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______