Kiai Wahfi: Program Kerja LDTQN Mesti “SMART”
Dalam manajemen modern lazim dikenal istilah SMART untuk membuat perencanaan
“Seluruh keluarga besar LDTQN Suryalaya, selamat menyelenggarakan rakernas yang ketiga. Semoga keterlibatan Anda baik offline maupun online mampu menyusun rencana-rencana aksi yang penuh greget untuk tahun 2022 ini. Selamat berdakwah, berjayalah selalu LDTQN Suryalaya,” demikian dukungan dari Wakil Talqin KH. Wahfiudin Sakam pada Sabtu (12/02).
Kini Rakernas ketiga LDTQN sudah usai, Dewan Pakar LDTQN, Kiai Wahfiudin bersyukur atas pelaksanaan kegiatan tahunan tersebut.
“Alhamdulillah, pelaksanaan Rakernas III berjalan lancar dengan dihadiri hampir 150 orang dari berbagai daerah. Rakernas diselenggarakan untuk menyusun Program Kerja bagi organisasi. Sejauh mana penyusunan Program Kerja itu berhasil? Dapat kita lihat dari proses dan keluarannya,” tulisnya dalam laporan yang diterima TQNNews, Selasa (15/02).
Baca juga: Hasil Rakernas 3 LDTQN Pontren Suryalaya
Dalam manajemen modern lazim dikenal istilah SMART untuk membuat perencanaan.
S = specific. Semestinya suatu perencanaan bersifat khas, rinci, detail, tidak memberi peluang bagi tafsir ganda, tidak terlalu normatif, dan jelas tujuan serta targetnya.
Program “Peningkatan Kualitas SDM Pengurus LDTQN” meskipun indah dibacanya tetapi tidak spesifik wujudnya. Terlalu normatif dan tidak terinci. Apakah kualitas organisasi dan manajemen? Kualitas administrasi keuangan? Kualitas komunikasi massa? Kualitas pemasaran digital? Kualitas pengembangan dan pengendalian proyek?
M = measurable. Setiap program semestinya terukur. Contoh: kalau tujuannya peningkatan iman dan taqwa, apa ukurannya? Tentukan saja, misalnya shalat berjamaah di masjid pada awal waktu setiap maghrib (tak usahlah dulu pada setiap waktu). Contoh lain, tidak meninggalkan sajadah antara Maghrib hingga Isya, artinya menekuni dzikir harian dan dzikir khatm setiap malam.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______