Ketika Dzikir Mengusik, Tapi Tidak Ditolak

Ternyata benar adanya, ilmu tidak selalu turun dari kepala ke hati. Kadang justru naik dari amal ke cahaya. “Amal mendatangkan ilmu,” begitu saya menyimpulkan. Apa yang dulu saya pertanyakan, perlahan dijawab oleh pengalaman, bukan oleh debat.

Baca juga: Makna Ujian; Membuat Kita Menjadi Manusia yang Tangguh

Pelajaran dari Langkah Pertama

Saya bersyukur, hari itu saya tidak menolak, karena dari situlah semua perubahan bermula. Saya belajar bahwa memahami tidak selalu datang dari membaca—kadang justru dari menjalani. Dan dalam proses itulah, saya dibentuk. Bagi ikhwan muda atau siapa pun yang baru mengenal dzikir TQN, saya ingin menyampaikan ini,

“Jika engkau merasa ragu, itu wajar. Jika engkau belum paham, tidak apa-apa. Tapi jangan tolak dulu. Karena terkadang cahaya tidak datang lewat ceramah, tapi lewat langkahmu yang mau mencoba dengan ikhlas. Saya bersyukur menjadi bagian dari jalan ini. Jalan yang tidak gaduh dalam argumen, tapi tenang dalam dzikir. Jalan yang tidak memaksa logika, tapi menghidupkan hati. Jalan yang mempertemukan ilmu dan amal dalam diam yang dalam.” []