Empat Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Membaca Al Qur’an

Kedua, hal yang perlu diperhatikan dalam membaca Al-Qur’an, ialah membacanya dengan tartil, yaitu dengan tempo yang pelan sehingga huruf-hurufnya jelas, fasih, baik dari segi makhraj (tempat keluarnya huruf dari mulut), atau sifatnya (karakteristik setiap huruf ketika diucapkan) atau hukum-hukumnya seperti mad (panjang-pendek, ghunnah, tebal-tipis dan lain-lain).

dan bacalah Al-Qur’ān itu dengan perlahan-lahan. [Surah Al-Muzzammil: 4]

Menurut Ali bin Abi Thalib kw tartil mempunyai arti tajwidul huruf wa ma’rifatul wuquf (mebaguskan bacaan huruf-huruf Al Qur’an dan mengetahui hal ihwal waqaf). Dengan kalimat lain membaca Al Qur’an harus bertajwid. Dari sini kemudian mempelajari ilmu tajwid hukumnya fardhu kifayah dan mempraktikkan bacaan Al Qur’an sesuai ilmu tajwid adalah fardhu ‘ain. Sebagaimana disampaikan Ibnul Jazary dalam nadzamnya.

Membaca Al Qur’an dengan tajwid adalah wajib, dan berdosa bagi pembaca (Al Qur’an) yang tidak bertajwid.

Baca juga: Fungsi Penyembuh Al Qur’an untuk Lahir dan Batin Manusia

Ketiga, perlu juga diperhatikan bahwa dalam membaca Al Qur’an disertai Tadabbur atau menghayati isi kandungan ayat yang sedang dibaca. Dengan tadabbur, seorang akan tahu unsur-unsur hidayah pada ayatnya.

Kitab (Al-Qur`ān) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran. [Surah Sād: 29]

Maka tidakkah mereka menghayati (mendalami) Al-Qur’ān? Sekiranya (Al-Qur’ān) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya. [Surah An-Nisāʾ: 82]