Dzikir dan Pertolongan Allah (swt)
Dia esa, tunggal yang tiada yang menyamai, meyerupai atau menyetarai
Dzikir adalah upaya membersihkan diri dan mendekat kepada Allah (swt). Dzikir jahri Lā ilāha illā Allāh dan dzikir khafiy menjadi riyadhah utama dalam TQN Pontren Suryalaya.
Menurut Kiai Wahfiudin Sakam, cara memurnikan iman dengan memperbanyak ucapan Lā ilāha illā Allāh. Dengan Lā ilāha kita menafikan, meniadakan, menyangkal, atau menegasikan keberadaan ilāh lain selain Allah (swt).
Allah (swt) adalah tunggal, bukan sekadar satu yang berbilang (sehingga ada duanya, tiganya…) atau satu yang bersusun (sehingga ada setengahnya, seperempatnya…). Dia esa, tunggal yang tiada yang menyamai, meyerupai atau menyetarai.
Baca juga: Tasawuf Menurut Kitab Tanwirul Qulub
Seberapa pun kuatnya niat, upaya dan riyadhah kita mendekat kepada Allah (swt), kalaupun oleh Allah (swt) tidak mendekatkan kita kepadaNya, segala ikhtiar dan upaya ini tidak bermakna.
Dzikir itu penting untuk membersihkan qalbu. Tapi mengapa banyak orang yang sulit berdzikir?
Maka ada doa:
“Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu.”
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______