Benarkah Gerakan dalam Dzikir Terlarang? Ini Dalilnya!

Nabi tidak mengingkari dan mencela apa yang mereka perbuat dan membolehkannya

Benarkah gerakan dalam dzikir itu terlarang secara mutlak? Syekh Abdul Qadir Isa dalam kitab Haqaiq ‘an at Tasawuf menilai bahwa gerakan dalam zikir merupakan sesuatu yang baik. Sebab, hal itu akan menggiatkan tubuh dan membangkitkan semangat dalam ibadah dzikir. Bahkan hal tersebut diperbolehkan secara syariat.

Sandaran dalilnya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad ibn Hanbal dalam Musnadnya dan yang diriwayatkan oleh Al Hafidz Al-Maqdisi dengan sanad yang shahih dari Anas ibn Malik, dia berkata,

كانت الحبشة يرقصون بين يدي رسول اللہ ﷺ ، ويقولون بكلام لهم : محمد عبد صالح ، فقال ﷺ : ماذا يقولون ؟ فقيل : إنهم يقولون : محمد عبد صالح

“Orang-orang Habasyah (Etiopia) pernah menari di hadapan Nabi. Ketika itu, mereka mengucapkan, ‘Muhammad adalah seorang hamba yang saleh, dengan bahasa Habasyah. Lalu Nabi Saw bertanya, ‘Apa yang mereka ucapkan?’ Dikatakan kepada beliau, ‘Mereka mengatakan bahwa Muhammad adalah hamba yang saleh’.”

Ketika melihat hal itu, Nabi tidak mengingkari dan mencela apa yang mereka perbuat dan membolehkannya. Sebagaimana diketahui bahwa hukum-hukum syariat didasarkan pada perkataan, perbuatan dan persetujuan Nabi (taqrir). Oleh sebab itu, ketika Nabi mengizinkan dan tidak melarang tindakan orang-orang Habasyah tersebut, maka jelaslah bahwa hal itu boleh. Baca juga…

Hadis tersebut, kata Syekh Abdul Qadir Isa merupakan dalil sahnya menggabungkan antara bergerak-gerak yang sifatnya mubah dan memuji Rasulullah Saw. Sebab hal tersebut tidak termasuk tarian yang diharamkan. Bahkan hukumnya boleh karena hal itu mampu menggiatkan tubuh untuk berdzikir serta membantu untuk menghadirkan qalbu bersama Allah Swt jika niatnya benar. Karena segala sesuatu itu dinilai sesuai dengan niat dan tujuannya (al umuru bi maqashidiha).

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai apa yang diniatkannya (HR. Bukhari).

Ibnu Katsir dalam karyanya al Bidayah wa an Nihayah serta Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya’ menyebutkan riwayat bahwa sayyidina Ali pernah berkata tentang para sahabat Nabi. Abu Arakah berkata, “Aku pernah shalat Subuh bersama Ali ibn Abi Thalib. Tatkala ia memalingkan wajahnya ke arah kanan, ia lalu duduk sambil diam, seolah hatinya sedang tertekan. Ketika sinar matahari telah masuk ke dalam masjid, ia shalat dua rakaat. Lalu ia membalikkan telapak tangannya sambil berkata, ‘Demi Allah, aku telah melihat para sahabat Nabi. Dan hari ini, aku tidak melihat orang seperti mereka. Mereka menyambut pagi dengan rambut kusut dan berdebu. Dan di wajah mereka seolah ada duka cita. Mereka menghabiskan malam dengan bersujud kepada Allah dan membaca al-Qur’an. Dan kala subuh tiba, mereka berzikir kepada Allah sambil bergerak seperti bergeraknya pohon pada saat angin berhembus. Air mata mereka bercucuran sampai membasahi baju mereka.”

فإذا أصبحوا فذكروا الله مادوا كما يميد الشجر في يوم الريح

“Dan kala subuh tiba, mereka berdzikir kepada Allah sambil bergerak seperti pohon yang bergoyang ketika diterpa angin”.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi