Banyak Bermedia Sosial Bisa Mengeraskan Qalbu, Ini Penawarnya!

Lisan yang digunakan untuk berkomunikasi dalam konteks hari ini tidak lagi diartikan hanya lidah, tetapi juga segala bentuk komunikasi yang dilakukan saat bermedia sosial. Jari-jari yang berselancar di dunia maya adalah lisan kita hari ini. Pesan teks, audio maupun video adalah lisan kita saat ini.

Nabi Muhammad Saw memberi peringatan bahwa banyak berkomunikasi tanpa disertai dzikrullah bisa membuat qalbu jadi keras.

Jangan kamu banyak bicara tanpa disertai dzikrullah, karena banyak bicara tanpa dzikrullah membuat qalbu keras. Dan sungguh manusia yang paling jauh dari Allah adalah yang qalbunya keras. (HR. Tirmidzi).

Baca juga: Rahasia Surah Alam Nasyrah dalam Khataman

Di antara ciri kerasnya qalbu ialah sedikitnya rasa takut (khasyah) kepada Allah Swt, tidak memiliki rasa hormat dan tunduk (khusyuk) dan sulit menangis, serta banyak lalai dari mengingat kehidupan akhirat.

Orang yang qalbunya yang keras, nasihat tidak akan berbekas baginya. Demikian pula dengan masukan baik untuknya. Dampak buruk lainnya ialah berpaling dari mematuhi ayat-ayat Allah dan menunda untuk bertaubat kembali pada-Nya (inabah).

Dari hadits tersebut juga bisa diambil pelajaran bahwa lisan mesti dijaga dengan baik dan mendapat perhatian serius. Pikirkan baik-baik sebelum berbicara. Jika pembicaraan itu bersifat wajib dan sunah maka sampaikanlah.

Baca juga:  Amalan Pelembut Qalbu

Jika pembicaraan tidak menimbulkan kerusakan dan tidak mengarah pada yang haram dan makruh maka silahkan berbicara. Namun, jika dikhawatirkan hal yang mubah itu bisa mengarah pada yang haram atau pun makruh, maka lebih selamat untuk diam.

Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka ucapkanlah yang baik atau lebih baik diam (HR. Bukhari dan Muslim).