Syekh Yusri Rusydi yang juga seorang dokter mengatakan bahwa manusia setiap hari ketika bernafas menghirup mikroba dan virus, makan dan minum juga demikian tetapi kita tidak sakit kecuali atas izin Allah. Oleh karena itu, yang menyebabkan orang sakit adalah Allah Swt, bukan mikroba bukan pula virus. Hal ini yang harus kita sadari.
Maka orang yang sakit atau tertular dengan penyakit atau virus yang menular tidak akan sakit, kecuali memang Allah takdirkan orang tersebut sakit. Oleh sebab itu, kita harus mengetahui lebih dulu ketika merasa takut dengan wabah menular bahwa semua urusan dalam genggaman Allah Swt.
Jangan sampai di antara kita menjadi sebab bahaya bagi orang lain. Anjuran pemerintah dan para ahli untuk menerapkan 5 M. Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas adalah bagian dari pelaksanaan ajaran agama.
لا ضرر ولا ضرار
“Tidak boleh melakukan perbuatan yang bisa membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain” (HR. Ibnu Majah).
Syekh Yusri mengingatkan bahwa yang membuat kita sabar untuk berdiam diri dalam wabah ini ialah pengetahuanmu bahwa Allah lah yang memuat orang sakit dan kematian berada dalam genggaman-Nya bukan di tangan mikroba atau virus. Baca juga…
Menurut Mursyid Tarekat ini, bila kita bersabar dengan menghindari kerumuman dan tinggal di rumah, maka akan mendapatkan pahalanya orang-orang sabar. Jika terpapar lalu meninggal maka ia akan memperoleh derajat syahid. Apabila tidak terpapar dan tidak meninggal maka akan mendapat derajat orang-orang yang bertawakkal kepada Allah. Yaitu orang-orang yang ridha dengan ketentuan Allah, yang selalu menyerahkan segala urusan pada-Nya.
Dan semua yang tersebut di atas merupakan derajat yang tinggi, derajatnya lebih tinggi dari mengerjakan banyak shalat, puasa dan sedekah. Sebab menerima dan pasrah (istislam) dengan ketentuan Allah, bertawakkal kepada Allah dan menyerahkan urusan pada-Nya serta ridha dengan apa yang Allah tempatkan padamu, semua ini adalah perkara yang melebihi banyak dzikir dengan lisan dan beramal dengan anggota tubuh.
لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ ، وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ ، وَفِرَّ مِنَ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنَ الْأَسَدِ
Tidak ada penyakit ‘adwa (penyakit menular), tidak ada thiyarah (menganggap sial sesuatu), tidak ada hamah (keyakinan keliru masa jahiliah), tidak pula Safar dan jauhilah penyakit kusta sebagaimana kamu lari dari kejaran singa (HR. Bukhari).
Jangan pernah menyangka bahwa penularan dan berada dekat dengan orang yang sakit adalah penyebab kamu sakit. Atau dengan berkata bahwa dialah yang menyebabkan sakitmu. Karena yang menjadikan kamu sakit adalah Allah, Dialah yang melakukan itu, mentaqdirkan kamu sakit. Karena segala sesuatu berada dalam kuasa dan genggaman-Nya. Inilah dia hakikatnya.
Sebelumnya dalam hadis tersebut nabi bicara tentang hakikat, dan selanjutnya syariat, dengan melakukan usaha. Jika sebelumnya hakikat berarti tidak bersandar pada hal tersebut. Syariat ialah melakukan usaha sebab akibat. Oleh karena itu kita mesti bersyariat dengan melakukan ikhtiar dan berhati-hati. Maka dalam agama kehati-hatian adalah wajib, mencegah lebih baik dari mengobati. Baca juga…
Kendati demikian, sadarilah bahwa keselamatan seseorang dari wabah bukan lah karena kehati-hatiannya, melainkan karena penyelamatan yang Allah Swt berikan. Karena bisa saja orang sakit tanpa dihinggapi mikroba atau virus dari orang lain. Orang yang sakit pertama kali dengan penyakit menular, siapa yang menularkannya? Karena Allah lah yang menakdirkan dia sakit. Lalu penyakit itu menyebar pada orang yang juga Allah takdirkan sakit.
Dari sini, usaha yang direkomendasikan para ahli untuk menghadapi pandemi adalah bagian dari melaksanakan syariat. Dan qalbu yang selalu bersandar pada Allah adalah hakikatnya. Jangan sampai misalnya kita beranggapan bahwa obat atau vitamin yang membuat kita sehat dan pulih, atau jangan pula abai terhadap protokol kesehatan karena jika kita demikian, sejatinya qalbu kita tengah terhijab wal’iyadzu billah.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______

