Tata Cara Shalat Lisyukril Nikmat

KH. A. Shohibul Wafa Tajul Arifin ra. telah mengeluarkan maklumatnya yaitu Maklumat Pangersa Abah Anom No. 73.PPS.VIII.1995 dan No. 130.PPS.VIII.1996 tentang Shalat Sunat Lisyukril Nikmat menjelang malam 17 Agustus.

Amaliah ini biasa dilakukan oleh Syekh Mursyid TQN Suryalaya yang akrab disapa Abah Anom. Pelaksanaannya adalah setiap tanggal 16 Agustus selepas shalat maghrib, dzikir harian dan ba’diyah maghrib.

Adapun pelaksanaannya ialah pertama, niat melakukan shalat lisyukrin ni’mah dua rakaat ketika takbiratul ihram. Lafadz niatnya sebagai berikut;

Ushalli sunnatan lisyukrin ni’mati rak’ataini lillaahi ta’aala.

Saya shalat sunnah syukur nikmat dua rakaat karena Allah ta’ala.

Kedua, pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah dianjurkan membaca doa berikut sebanyak dua puluh tujuh kali;

Yaa hayyu yaa qayyuum birahmatika yaa arhamar rahimiin.

Wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai Dzat Yang Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih dari yang Pengasih.

Dan pada rakaat kedua setelah membaca surah Al Fatihah dianjurkan membaca surah At Tin sekali.

Shalat Lisyukril Nikmat ini boleh dikerjakan sendiri-sendiri maupun berjamaah. Selesai shalat dianjurkan untuk membaca tahlil dan doa bagi para pejuang, syuhada yang gugur dalam membela dan memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Syekh Imam Sayyid Mahmud Muhammad Khattab As Subki (W. 1352 H) dalam kitab Ad Dinul Khalish aw Irsyadul Khalqi ila Dinil Haq mengungkapkan

Dinilai baik bagi orang yang mendapatkan nikmat baru atau terhindar dari musibah untuk bersedekah atau melakukan shalat sebagai bentuk syukur kepada Allah dengan disertai melakukan sujud syukur.

Imam Nawawi (W. 676 H) juga menilai baik mensyukuri nikmat dengan cara melaksanakan shalat dalam rangka bersyukur kepada Allah Swt.

Sekiranya orang mendapatkan kenikmatan baru atau terhindar dari musibah bersedekah, atau melakukan shalat sebagai bentuk syukur kepada Allah, maka hal itu termasuk perbuatan baik dengan disertai sujud syukur. []