Rahasia Khidmat Ilmiah

Istilah khidmat ilmiah sangat akrab di kalangan Ikhwan akhwat TQN Pontren Suryalaya

Tidak sekedar menyampaikan nasehat kebaikan (mauidzah hasanah) yang bisa jadi isinya tak berlandaskan ilmu. Penulis melihat -bisa jadi keliru- bahwa ada kekhawatiran dari Abah Sepuh akan lahirnya fatwa-fatwa keagamaan dari orang saleh tapi tidak alim. Karena ada kecenderungan kita lebih mudah mempercayai mereka yang shalih. Oleh karena itu sejak awal, dinamakan khidmat ilmiah. Agar takzim terhadap ilmu dan berpegang kepadanya.

Lalu, istilah khidmat ilmiah ini juga menunjukkan adanya dorongan dan motivasi yang kuat kepada Ikhwan-akhwat TQN Suryalaya untuk terus belajar dan menguasai aneka ilmu. Itu sebabnya tidak dinamakan tausiah diniyah (wasiat keagamaan) atau ceramah agama. Dengan ilmu yang dimilikinya (apapun ilmunya sesuai bidangnya) itulah kemudian ia bisa berkhidmah untuk Pontren Suryalaya.

Khidmat ilmiah juga tidak dinamakan ceramah atau khitabah. Karena kata ilmiah seakar kata dengan kata ulama. Ulama adalah pewaris Nabi, mereka mewarisi ilmu dari Nabi. Sehingga tak sekedar pandai beretorika tapi juga memiliki kedalaman ilmu dan kemampuan berargumentasi secara ilmiah sekaligus pengamalannya.

Ini sejalan dengan ungkapan Abah Anom yang mengutip penghulu Sufi Syekh Junaid Al Baghdadi, “Siapa yang hendak menyebut dirinya termasuk sufi dan penganut tasawuf Islam hendaklah sanggup mengetengahkan saksi jujur atas pengakuannya. Saksi pertama kitab al Qur’an dan saksi kedua sunnah Rasulullah Saw. Dengan demikian, setiap gerak gerik tasawuf, bidang ilmu dan riyadhah harus berpangkal kepada al Quran dan sunnah,” tulis Abah Anom dalam sambutan buku Thoriqot Qodiriyyah Naqsabandiyyah; Sejarah, Asal-Usul dan Perkembangannya.

Al Qur’an dan sunnah adalah sumber ilmu. Sedangkan ilmu al qur’an dan sunnah diperoleh melalui guru yang bersambung sanadnya. Sebab sangat masyhur ungkapan Abdullah bin Mubarak,

الإسناد من الدين ، ولولا الإسناد لقال من شاء ما شاء

“Sanad adalah bagian dari agama, seandainya tanpa sanad, siapapun bisa berkata seenaknya.”

Sehingga amat wajar dinamakan khidmat ilmiah. Tiada lain tujuannya agar lestari apa yang disebut dengan ilmu amaliah dan amal ilmiah sehingga kita semua mencapai keselamatan di dunia dan akhirat. []


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi