Pacu Anak Muda Jadi Petani dan Agro Sociopreneur

Gerakan "Aku Petani Indonesia" dorong anak muda bangga dan terjun ke dunia pertanian

Sebagaimana diketahui bahwa ketahanan pangan ialah unsur penting dalam ketahanan negara dan bangsa. Apabila ketahanan pangan bermasalah maka bisa dipastikan ketahanan nasional pun terancam.

Data ketahanan nasional berdasarkan Global Food Security Index (GFSI) menunjukkan tren positif. Misalnya Indonesia pada tahun 2018 berada pada peringkat 65, di tahun 2019 naik menjadi peringkat 61 dari total 113 negara. Dalam konteks ASEAN Indonesia masih di peringkat 5 dari 9 negara dan di Kawasan Asia Pasifik menduduki rangking 12 dari 23 negara.

Sedangkan kepala rumah tangga petani yang usianya 25 sampai 44 tahun hanya 9,2 juta. Dan mereka yang berusia di bawah 25 tahun hanya ada 191.000 orang.

Kendati demikian, komposisi petani di Indonesia masih didominasi oleh orang tua. Berdasarkan Sensus Pertanian Antar Sensus (SUTAS) 2018 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa dari 27 juta rumah tangga yang aktif bekerja di sektor pertanian, mayoritas kepala rumah tangga petani Indonesia ialah warga berusia 45 tahun ke atas.

Minimnya anak muda yang mau menjadi petani mendorong Adhitya Herwin Dwiputra untuk menginisiasi social movement yang fokus mengawal isu pertanian khususnya regenerasi petani.

“Kami hanya ingin anak-anak muda, apa pun latar belakang pendidikannya, ikut memikirkan persoalan ini dan mencari solusi bersama,” ujar lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian UGM tersebut.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi