Mengenang Tsunami Aceh dan TD-SUA (bag. 1)
Kyai Wahfiudin dan Ajengan Zezen saat itu menggerakkan mesin-mesin dakwah
Jakarta – 13 tahun lalu, tsunami di Aceh yang diawali dengan gempa besar di dasar laut barat daya sumatera tercatat sebagai salah satu “bencana” terbesar sepanjang sejarah kemanusiaan.
Lebih dari 250 ribu jiwa yang wafat. Gelombang tsunami mencapai belahan bumi di Afrika. Dan yang terparah adalah Aceh.
Para pengamal dzikir TQN PP Suryalaya yang dikoordinir oleh 2 wakil talqin, KH. Wahfiudin Sakam dan (Alm.) KH. Zezen Zaenal Abidin BA turut membantu saudara-saudara yang terkena musibah.
Sebanyak 22 dai dari berbagai daerah seperti Tasikmalaya, Sukabumi, Jakarta, Serang dan Surabaya menetap selama dua bulan di sana.
Kyai Wahfiudin dan Ajengan Zezen saat itu menggerakkan mesin-mesin dakwah untuk pengumpulan dan pendistribusian bantuan, perekrutan dan penempatan dai serta program-program selama di sana.
Sebelum diberangkatkan ke lokasi bencana, para dai selama 1 minggu dibekali pelatihan singkat tentang; safety and rescue, survival skills, psychology and therapy. Hal ini menjadi modal tambahan sebelum bertugas di sana.
Tim inilah yang dinamakan TD-SUA (Tim Dai Suryalaya Untuk Aceh).
Mereka berangkat menggunakan pesawat hercules, fasilitas dari TNU-AU. Bagi para dai, ini merupakan pengalaman pertama bagi mereka terbang dengan pesawat hercules. Terlebih lagi harus menandatangani surat akan menerima dan tidak menuntut atas segala kejadian yang mungkin terjadi dalam penerbangan. []
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______