Sayyidah Aisyah rq menceritakan sikap Nabi Muhammad Saw tatkala masuk sepertiga terakhir Ramadhan.
“Nabi ketika memasuki sepuluh hari terakhir ‘mengencangkan sarungnya’, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR al-Bukhari).
Nabi memberi isyarat bahwa lailatul qadar itu ada di sepuluh hari terakhir.
Cari-carilah Lailatul Qadar di sepuluh terakhir Ramadhan (HR. Muslim).
Lalu amaliah apa yang biasa dilakukan oleh Guru Mursyid TQN Suryalaya?
Dari sekian banyak shalat sunat yang dilaksanakan, ada shalat sunat yang biasa dilaksanakan oleh Syekh KH. Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad ra (Abah Sepuh) dan Syekh KH. Ahmad Shahibulwafa Tajul Arifin ra (Abah Anom).
Baca juga: Kenapa Lailatul Qadar Dirahasiakan
Waktu pelaksanaannya yakni mulai tanggal 21 Ramadhan sampai akhir Ramadhan. Adapun pelaksanaannya boleh dilakukan setelah shalat Isya atau usai melaksanakan shalat tarawih.
Dalam pelaksanaannya, shalat sunat Lailatul Qadar ini merujuk pada kitab Nuzhatul Majalis wa Muntakhabun Nafais. Sebagaimana tertuang dalam Maklumat Mursyid TQN Pontren Suryalaya Nomor: 105.PPS.II.1996 yang ditandatangani pada 5 Februari 1996 M yang bertepatan dengan 15 Ramadhan 1416 H.
Shalat ini dilaksanakan sebanyak empat rakaat dengan dua kali salam. Di setiap rakaat setelah membaca surah Al Fatihah membaca surah At Takatsur satu kali dan surah Al Ikhlas tiga kali. Baik imam maupun makmum bacaannya disirrkan atau tidak disuarakan.
Baca juga: Makna Doa Lailatul Qadar
Setelah shalat, duduk sambil membaca doa di bawah ini sebanyak-banyaknya.
Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku wahai Yang Maha Mulia.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______