Keutamaan Masjid dan Pemakmurnya, Ditangisi Bumi Ketika Wafat

Masjid menjadi elemen penting yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan seorang muslim

Ibnu Katsir ketika menafsirkan surah at Taubah mengutip pernyataan yang selaras dengan hadis Qudsi di atas.

أدركت أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم وهم يقولون إن المساجد بيوت الله فى الأرض وإنه حق على الله أن يكرم من زاره فيها

Dari Amr bin Maimun Al Audi, dia berkata aku menemukan para sahabat Nabi Saw mereka berkata bahwa masjid-masjid adalah rumah-rumah Allah di bumi dan merupakan wewenang Allah untuk memuliakan orang yang mengunjungi rumah-Nya. Baca juga…

Selain itu, Imam Ghazali juga menyebutkan atsar menyangkut keutamaan masjid, di antaranya:

من أسرج فى المسجد سراجا لم تزل الملائكة وحملة العرش يستغفرون له ما دام فى ذلك المسجد ضوؤه

Anas bin Malik berkata: Siapa yang memberi penerangan (pelita) di masjid maka para malaikat dan hamalatul Arsy senantiasa memohonkan ampunan baginya selama cahaya penerang itu masih berfungsi di masjid tersebut.

إذا مات العبد يبكى عليه مصلاه من الأرض ومصعد عمله من السماء ثم قرأ : فَمَا بَكَتۡ عَلَيۡهِمُ ٱلسَّمَآءُ وَٱلۡأَرۡضُ وَمَا كَانُواْ مُنظَرِينَ

Ketika seorang hamba meninggal, tempat shalatnya di bumi dan tempat naik amalnya dari langit turut menangis kemudian dia membaca ayat: “Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan mereka pun tidak diberi penangguhan waktu”. (Ad-Dukhan: 29).

تبكى عليه الأرض أربعين صباحا

Ibnu Abbas mengatakan bahwa bumi menangis atas wafatnya orang tersebut selama empat puluh hari.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi