Ketika Seorang Sufi Berbisnis
Sufi kerap dibayangkan sebagai seorang yang berpenampilan sederhana
Apakah seorang sufi boleh berbisnis? Ini pertanyaan umum kebanyakan orang yang akan memasuki dunia tasawuf atau tarekat.
Tasawuf atau tarekat dianggap sebagai jalan untuk menjauhi dunia, sehingga pertanyaan itu mungkin dirasa perlu diajukan.
Sufi kerap dibayangkan sebagai seorang yang berpenampilan sederhana, bahkan cenderung apa adanya. Orang yang selalu berpikir tentang akhirat dan mengambil jarak sejauh-jauhnya dengan kehidupan dunia.
Apakah benar demikian?
Nah, barangkali jawaban sufi asal Srilanka yang menghabiskan hidupnya dan mengajarkan ajarannya di Amerika Serikat, Bawa Muhaiyaddeen, ini bisa sedikit memberikan pencerahan. Terutama bagi anak-anak muda yang mau masuk ke dunia tarekat tapi takut menjauh dari dunia.
Baca juga: Ketum LDTQN: Sesuaikan Program Di Era Pandemi Covid-19
Berikut catatan-catatannya dalam artikel “A Sufi Perspective on Business” yang dipublikasikan Bawa Muhaiyaddeen Fellowship (BMF).
Benarkah bisnis itu menyakiti orang lain?
Masih ada orang yang berpikiran bahwa dunia bisnis itu cenderung “kotor”. Bisnis itu menyakiti orang lain. Bisnis itu memperbudak orang-orang dengan hartanya.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______