Gunakan Logika Dalam Menyampaikan Pendapat

Tidak sedikit kita jumpai orang dengan pola berpikir yang kurang kritis

Tidak sedikit kita jumpai orang dengan pola berpikir yang kurang kritis. Membuat penyataan hanya didasarkan pada kesan, bukan fakta sesungguhnya. Begitu juga pihak yang merespon, sebatas reaksi emosional, suka tidak suka, bukan berlandaskan argumen yang kuat.

Lebih parahnya, diamini banyak orang padahal hanya mengandalkan kata orang. Semakin banyak orang yang meyakini, semakin menjadi kebenaran yang pasti. Kita terjangkit kelatahan dalam berfikir.

Hal ini penting untuk diluruskan

Semua berawal dari cara berfikir tidak kritis. Terlebih pada era kemajuan infokom, setiap orang mempunyai kanal penyaluran sendiri melalui media sosial.

Semua orang berbicara, membuat komentar, mengeluarkan penyataan-pernyataan yang tidak berdasar. Jauh dari logika dan sistematika berpikir. Hanya sebatas reaksi emosional, suka dan tidak suka. Akibatnya masyarakat terbelah.

Konflik horizontal di dunia maya menguat tajam. Saling menjatuhkan, melempar ujaran kebencian. Ujung-ujungnya adalah perpecahan. Kalau bangsa ini terpecah seperti dalam pertemanan di media sosial, sungguh sangat memilukan.

Kata kunci berpikir kritis

Aristoteles, filsuf Yunani yang hidup sekitar 2.500 tahun lalu mengatakan, pada dasarnya semua orang berpikir. Bedanya apakah menyusun dan menata pola pikir secara sistematik atau tidak.

Salah-satunya membuat silogisme, menata kalimat-kalimat kemudian diambil kesimpulan yang tepat. Misal, ada premis mayor dan premis minor.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi