Al Qur’an menyatakan bahwa setan adalah musuh yang nyata bagimu. Maka untuk menghadapinya kita perlu mengenal kekuatan dan kelemahan musuh demi keberhasilan misi manusia di muka bumi.
Setan memiliki banyak kelemahan. Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA dalam bukunya Makhluk Ghaib: Setan dalam Al Qur’an menyebutkan di antara kelemahan-kelemahannya.
Keterbatasan
Karena secara gamblang Al Qur’an telah menyatakan “sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah” sebagaimana disebutkan dalam surah An Nisa ayat 76.
Walaupun setan dapat menembus angkasa, mencuri curi pendengaran, serta memiliki potensi untuk menggoda manusia, tetapi sejatinya ia tidak dapat menguasai manusia.
Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan. (An Nahl: 99).
Bahkan kelak di hari kemudian setan akan mengakuinya. “Berkatalah setan ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sungguh, orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih.” (Surah Ibrahim: 22).
Jika memang setan itu lemah dan penuh keterbatasan, lalu mengapa manusia masih bisa terpedaya? Abi Quraish menyatakan, itu karena manusia tersebut tidak memiliki kekebalan. Tak ubahnya seperti kuman atau virus yang tidak mampu memberi dampak buruk terhadap tubuh manusia kalau ia sehat, memiliki daya tahan atau kekebalan tubuh.
Takut
Namun, tidak lah dinilai wajar manusia takut kepada setan, dalam keadaan apa pun selama ia menyiapkan diri untuk menghadapinya.
Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman. (Ali Imran: 175).
Sebaliknya, setan lah yang mestinya takut kepada manusia. Nabi bersabda: “Wahai Umar bin Khattab, demi Allah yang jiwaku ada dalam genggaman tangan-Nya, setan tidak menemuimu menempuh satu jalan kecuali, ia menempuh jalan selain jalanmu”. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, An Nasa’i).
Badruddin ibn Abdullah As Syibli (w. 769 H) meriwayatkan bahwa Mujahid seorang tabi’in berkata, “setan lebih takut kepada kalian daripada (ketakutan kalian) terhadapnya. Karena itu, bila mereka mengganggu kalian, janganlah takut agar ia tidak menunggangi kalian, tetapi bertahanlah dan dengan demikian ia akan pergi”.
Ulama berkata, jika kamu takut kepada Allah, Dia akan akan menjadikan segala sesuatu takut kepada kamu. Dan bila kamu tidak takut pada-Nya, Allah akan menjadikan kamu takut pada segala sesuatu.
Abi Quraish menjelaskan mengapa setan takut kepada manusia. bahwa setan mengenal Allah dan kebenaran janji-janji-Nya. Setan mengetahui bahwa Allah membela dan membantu hamba-hamba-Nya yang berlindung kepada-Nya.
Bersifat Khannas
Al Qur’an menyatakan bahwa setan bersifat khannas. Khannas antara lain berarti mundur, kembali dan bersembunyi.
Sesungguhnya setan bercokol di qalbu anak cucu Adam, apabila berzikir, setan mundur dan menjauh. Apabila ia lengah (ghaflah) setan berbisik.
Maka wajar ditemukan banyak sekali ayat al Qur’an yang mengingatkan perlunya berzikir baik sebelum atau pun saat digoda setan. “Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Al A’raf: 200).
Lokasi Godaan
“Apabila engkau (Muhammad) melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka hingga mereka beralih ke pembicaraan lain. Dan jika setan benar-benar menjadikan engkau lupa (akan larangan ini), setelah ingat kembali janganlah engkau duduk bersama orang-orang yang zalim.” (Al An’am: 68).
Karena itu al Qur’an mengingatkan agar tidak mendekati tempat-tempat maksiat dan tempat kedurhakaan baik yang nyata maupun yang tersembunyi. Bahkan menurut pendiri Pusat Studi al Qur’an ini, agama menganjurkan agar menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari polusi kedurhakaan.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______