Wejangan Pangersa Abah, Ciri Orang Yang Mendapatkan Hidayah

“Ciri orang yang mendapatkan hidayah dari Allah Swt di antaranya tidak merasa berat menjalankan perintah-perintah dari-Nya. Untuk itu kita perlu memusatkan pikiran dan menembuskan rasa kita hanya kepada Allah, yaitu melalui Dzikrulloh. Dengan demikian Allah Swt akan membukakan hidayah-Nya kepada kita, dan kita pun akan mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat,” begitu wejangan Pangersa Abah Anom pada 11 Sya’ban 1409 H yang dirilis LDTQN Pondok Pesantren Suryalaya.

Dalam wejangannya tersebut, Pangersa Abah Anom mengungkap ciri orang yang mendapatkan hidayah dari Allah Swt. Cirinya ialah tidak merasa berat atau merasa mudah dan enteng dalam menjalankan aneka perintah-Nya. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah Swt, sebagai berikut:

Barang siapa yang dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. [Surat Al-An’am: 125]

Baca juga: Wejangan Abah Anom Agar Kuat Hadapi Ujian Keimanan

Orang yang dikehendaki Allah mendapatkan hidayah akan dimudahkan dan giat/aktif dalam menjalankan ajaran Islam. Orang yang mendapat hidayah menjadi lapang dadanya, dalam arti ketika bertemu hukum-hukum Allah hatinya terasa lapang dalam melaksanakannya, ia merasa senang dan bahagia. Allah luaskan qalbunya untuk tauhid dan iman. Dijadikan jiwanya siap untuk menerima kebenaran, bersih dari hal-hal yang bisa mencegah dan menyangkalnya. Hal yang demikian itu karena anugerah cahaya dan hidayah dari-Nya.

Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk (menerima) agama Islam lalu dia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang hatinya membatu)? [Surat Az-Zumar: 22]