Wejangan Abah Anom untuk Rekatkan Persaudaraan Ikhwan

Kendati demikian, Pangersa Abah Anom menyampaikan toleransi bagi mereka yang terlanjur bertengkar atau saling membelakangi diri agar tidak lebih dari 3 hari. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad Saw,

Janganlah kalian saling membenci, jangan saling iri dengki, jangan saling membelakangi, dan jadilah kalian hamba hamba Allah yang bersaudara, tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan/tidak menyapa saudaranya lebih dari tiga hari (HR. Bukhari)

Saling membelakangi dalam hadis tersebut artinya ialah saling bermusuhan, sedangkan iri dengki ialah mengharapkan nikmat yang ada pada orang lain itu lenyap, dan Nabi memerintahkan kita agar memperlakukan saudara kita sebagai saudara, bergaul dan bermuamalah dengan cinta dan kasih sayang, ramah dan murah hati, lemah lembut dan saling tolong menolong dalam kebaikan yang disertai kebersihan qalbu, saling menasihati dan ketulusan.

Baca juga: Wejangan Pangersa Abah Anom Mengenai Godaan Setan

Islam memberikan validasi terhadap perasaan seseorang yang sedang bertengkar. Artinya dalam tiga hari tersebut masing masing yang berselisih diberikan kesempatan untuk melakukan refleksi dan introspeksi diri serta menenangkan hati. Jangan mengikuti hawa nafsu yang menyesatkan dan hendak menimbulkan permusuhan. Perlu kita merenungi sabda Nabi Saw yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra,

Maka barangsiapa yang menelantarkan/meninggalkan/mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari, kemudian dia meninggal, maka dia masuk neraka. (HR. Abu Dawud)

Untuk mencegah permusuhan, Pangersa Abah Anom memberikan masukan yang menarik kepada ikhwan, “sering-seringlah melaksanakan amaliyah (ibadah) secara berjamaah”. Yakni dengan melaksanakan amaliyah ibadah baik shalat, dzikir khataman, manaqiban dsb secara berjamaah. Dengan begitu, lanjut beliau di antaranya akan memperkuat persaudaraan, terpeliharanya silaturahmi, juga terpupuk perasaan untuk saling memaafkan kesalahan satu sama lain, serta bisa menghindari atau mengurangi kesalahpahaman yang sangat potensial terjadi terutama di kalangan ikhwan.