Tanpa Ulama, Manusia Seperti Hewan Ternak

Al Qur'an menekankan bahwa ulama adalah orang yang punya khasyah

Belum ada kata sepakat mengenai siapa yang berhak menyandang gelar ulama. Ada yang mendefinisikan ulama dengan persyaratan yang demikian ketat, ada juga yang sedemikian longgar.

Berbagai kriteria ulama dibuat sesuai dengan perspektif masing-masing dan memiliki ruang tertentu. Yang jelas, kata ini punya kesan sakral dan merupakan gelar kehormatan. Sebagaimana merujuk kepada hadis Nabi Muhammad Saw yang menyebut bahwa ulama adalah pewaris para nabi.

العلماء ورثة الأنبياء

Kendati demikian, Al Qur’an menekankan bahwa ulama adalah orang yang punya khasyah. Khasyah ialah rasa takut yang disertai kekaguman kepada Allah Swt. Said bin Jubair memberi gambaran bahwa khasyah adalah yang menghalangi antara kamu dan berbuat maksiat pada-Nya.

إِنَّمَا يَخۡشَى ٱللَّهَ مِنۡ عِبَادِهِ ٱلۡعُلَمَٰٓؤُاْۗ

Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. (Fatir: 28).

Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa ulama ialah mereka yang mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dari Ibnu Abbas, ulama ialah Al ‘alimu bir Rahman (yang mengetahui Maha Kasih). Dia tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Ulama ialah mereka yang menghalalkan apa yang dihalalkan Allah dan mengharamkan apa yang diharamkan-Nya.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi