Penutupan Training TQNPreneur: Baru Langkah Awal

Apakah mental kita juga sudah siap untuk menghadapi masa depan sebagai seorang entrepreneur?

Menjaga jarak fisik tentu sangat berpengaruh terhadap kebiasaan hidup manusia, dari mulai cara bekerja, belajar, berbisnis, berwisata dan lain sebagainya. Maka perubahan kebiasaan dalam berbagai aktivitas kehidupan manusia tak bisa dihindari.

Jadi, ke depan situasinya tidak bisa kembali seperti kemarin, semua aktivitas mau tidak mau, suka tidak suka, harus dibiasakan dengan cara jarak jauh.

Maka itu, disinilah letak pentingnya teknologi informasi dan komunikasi (IT), termasuk bagi para entrepreneur. Sekarang, bisnis yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan IT bakalan hancur, kalau tidak stagnan.

Jadi, bagi seorang entrepreneur, penguasaan IT menjadi sangat penting di era pandemi maupun pasca pandemi nanti. Tapi yang juga lebih penting adalah kesiapan mental sebagai seorang wirausaha.

“Menjadi entrepreneur mentalnya harus siap, yakni harus siap merdeka,” kata Kiai Wahfiudin.

Maka menurutnya, wira usaha itu cocok bagi para pengamal tarekat. Sebab, bertarekat pada hakikatnya adalah upaya memerdekakan diri bahkan dari kepentingan dirinya sendiri seperti hawa nafsu.

“Makna Lā ilāha illallah…, sejatinya adalah pembebasan,” tandas Kiai Wahfiudin.

Dengan memahami bahwa tidak ada tuhan selain Allah, maka seharusnya tidak ada lagi yang perlu dicemaskan dan dikhawatirkan, karena segala hal itu adalah kehendak dan milik Allah Swt.

Dengan begitu, sebagai manusia seharusnya seorang sufi atau salik, ia tidak terkungkung oleh kepentingan hawa nafsunya, termasuk juga oleh pemikiran serta kekhawatiran masa lalunya. Masa depan pasti berubah, dan perubahan itu harus dihadapi bukan untuk dihindari. []


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi