Menspiritualkan Persepsi

Seorang penceramah usai memberi kajian mengenai kesabaran dan ketika pulangnya tidak mendapati kendaraannya ditempat tak dapat menahan dirinya. Spontan kemarahannya meluap penuh hardikan kepada penjaga parkiran yang hal ini jelas bukan bentuk spiritual akan kesabaran meskipun penampilannya adalah agamis dan religius.

Persepsi menjadi religius dan agamis ternyata tidak menjadikan seseorang menjadi soleh. Ada dua hal yang harus kita fahami, yaitu menjadi sangat agamis (religius) dan menjadi orang yang soleh. Dua hal yang berbeda namun persepsi yang berkembang justru bahwa jika seseorang sudah menutup auratnya, menggunakan pakaian koko, bersorban dan memegang tasbih maka persepsi jamak yang ada bahwa itulah religius, dengan sendirinya sudah pasti soleh.

Namun kenyataannya tidak. Agama memiliki dua sisi, melingkupi keadaan fisik dan satu lagi pada keadaan batin (substansi). Jika bicara urusan fisik maka berkaitan dengan syariat (fiqih). Akan halnya keadaan batin maka pembahasannya adalah Thasawuf (kesolehan).

Imam Malik mengatakan bahwa seorang mukmin sejati adalah orang yang mengamalkan syariat dan hakikat secara bersamaan tanpa meninggalkan salah satunya. Ada adagium cukup terkenal, “Hakikat tanpa syariat adalah kepalsuan, sedang syariat tanpa hakikat adalah sia-sia.” Imam Malik berkata, “Barangsiapa bersyariat tanpa berhakikat, niscaya ia akan menjadi fasik. Sedangkan yang berhakikat tanpa bersyariat, niscaya ia akan menjadi zindik (perdukunan). Barangsiapa menghimpun keduanya (syariat dan hakikat), ia benar-benar telah berhakikat.”

Inilah keadaan yang ada saat ini. Orang bisa menjadi amat religius namun tidak soleh dan solehah. Orang bisa amat fanatik dan ketat dalam menjalankan fiqih namun pada kenyataan tidak spiritualistik. Persepsi menjadi religius terpaku pada aspek lahiriah yang ada. Sehingga meskipun mengenakan baju koko, berjilbab, bersorban dan atribut agamis lainnya tidaklah menyurutkan perdebatan sengit akan qunut dan tidak qunut dalam subuh, pernyataan bid’ah akan maulid nabi dan Isra’ Mi’raj Nabi dan sebagainya yang berujung pada kebencian dan menyalahkan satu sama lain.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi