Kekayaan Jiwa Yang Diajarkan Rasulullah Saw
Allah Swt di dalam Al Qur'an diperkenalkan sebagai Khairurraziqin (Pemberi Rezeki Terbaik)
Allah Swt di dalam Al Qur’an diperkenalkan sebagai Khairurraziqin (Pemberi Rezeki Terbaik),
Katakanlah, “Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.” Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi Rezeki yang terbaik. [Surah Saba’: 39]
Dalam ayat tersebut kita diajarkan hakikat bahwa Allah Swt yang melapangkan atau membatasi rezeki bagi siapa saja yang dikehendakinya. Dengan kalimat lain, luas dan sempitnya rezeki hamba-Nya ada di tangan Allah Swt.
Akan tetapi luas dan sempitnya rezeki tidak lah jadi indikator kebahagiaan atau kesengsaraan seseorang. Karena urusan luas dan sempitnya rezeki tunduk pada pengaturan hikmah-Nya yang berlaku atas semua makhluk-Nya.
Baca juga: Konsep Sufi Memiliki Jiwa Yang Merdeka
Beliau adalah Sang Maha Pemberi Rezeki Terbaik. Karena tidaklah sampai suatu rezeki pada hamba-Nya kecuali terjadi atas ketetapan (qudrah) dan keinginan (iradah)-Nya.
Sekian banyak orang menganggap dirinya berada dalam kesempitan, tetapi dengan keberkahan (Al barakah) kesempitan itu jadi kelapangan. Dari sini ulama berkata, qana’ah (senang dan puas) dengan rezeki dari Allah akan membuatnya cukup, demikian juga ridha (rela) terhadap pembagian rezeki akan membuatnya kaya. Terkait hal ini Nabi Saw bersabda:
Ridha lah dengan pembagian rezeki dari Allah, maka kamu akan jadi orang yang paling kaya di antara manusia. (HR. Tirmidzi)
Nabi Saw juga menyatakan kekayaan sejati adalah kekayaan jiwa.
Bukanlah kaya itu dengan banyaknya harta benda, akan tetapi kaya sejatinya ialah kayanya jiwa. (HR. Bukhari)
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______