Hukum dan Fungsi Bertasawuf (1)

Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam qalbunya ada sedikit saja kesombongan

Aturan-aturan syari’at atau hukum taklifi yang diturunkan kepada manusia ada dua macam. Pertama, yang berkaitan dengan amal lahir, dan kedua berkaitan dengan amal batin.

Yang berkaitan dengan amal lahir dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu perintah, seperti shalat, puasa, zakat, haji dan lain-lain, serta larangan, seperti zina, mencuri, meminum khamr dan lain-lain. Amal batin juga dibagi menjadi dua, yaitu perintah, seperti iman, ikhlas, ridha, jujur dan khusyu’, serta larangan, seperti kufur, syirik, kemunafikan, sombong, riya dan lain sebagainya.

Kedua bagian syariat itu adalah penting, karena merupakan ketentuan agama. Akan tetapi, amal batin lebih penting dan lebih utama. Sebab, amal batin adalah fondasi atau sumber dari amal-amal lahir. Jika amal batin rusak, maka amal lahir akan rusak. Ini sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Kahfi ayat 110: “Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya.”

Lebih lugas lagi, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak akan melihat jasad dan bentuk tubuh kalian, tetapi Dia melihat qalbu kalian.” (HR. Muslim).

Jadi, ukuran baik tidaknya seseorang di mata Allah tergantung pada baik-buruknya batin atau qalbunya yang merupakan sumber amal-amal lahir. Maka, membersihkan qalbu dan mensucikan jiwa adalah kewajiban individual (fardhu’ain) yang paling penting dan perintah Allah yang paling utama.

Beberapa dalil al-Quran yang banyak menyinggung tentang perbuatan-perbuatan dosa yang sifatnya tersembunyi yang seringkali tidak disadari oleh pelakunya.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi