Diri manusia mengandung dimensi material dan spiritual. Pada kedua dimensi itu ada gelombang, yang memiliki panjang dan frekuensi. Maka gelombang sering disebut frekuensi.
Komponen terkecil tubuh manusia adalah atom, dan atom memiliki frekuensi. Ruh manusia adalah cahaya, dan cahaya manusia memiliki frekuensi.
Frekuensi-frekuensi dari luar manusia akan memengaruhi juga frekuensi yang ada di dalam diri manusia, baik atom di dalam tubuh atau ruh.
Baca juga: Pendidikan Karakter Berbasis Tasawuf Tuntunan Syekh Mursyid
Dalam sebuah penelitian di Princeton University, atom tubuh menyikapi berbeda frekuensi yang datang dari luar diri manusia, seperti musik dan adzan.
Maka, bagaimana menghadapi Corona Virus?
Perbanyaklah Dzikir, baca Qur’an, Shalat dan Shalawat.
Corona Virus (CoVi) bukan makhluk hidup. Ia hanya microorganism berupa molekul-molekul yang didominasi protein jenis RNA. CoVi mencari sel-sel tubuh manusia yang cocok struktur molekulnya, lalu protein RNA CoVi memengaruhi protein RNA sel tubuh manusia, sehingga rusaklah sel tubuh.
Perbanyak frekuensi dzikrullah, maka frekuensi CoVi dan sel tubuh manusia akan mengalami sinkronisasi, tidak akan muncul kerusakan. Sekali lagi, CoVi bukan makhluk hidup yang punya keinginan sendiri (al-hawa). Ia hanya menjalani takdir Allah yang sudah melekat di dalam dirinya. Ia hanya menjalankan tugas dari Allah.
Baca juga: Agar Buku Catatan Amal Diterima Dengan Tangan Kanan
Yang penting dijaga Protokol Kesehatan:
– Isolasi, yang sudah positif
– Distansi, tetap di rumah, jaga jarak, tidak mudik
– Sanitasi, gunakan masker, sering wudhu, minimal rajin cuci tangan
– Revitalisasi, jaga kesehatan agar sistem imun siaga dan bekerja efektif
Isolasi dan Distansi harus terus dijaga, untuk mencegah penularan.
Sanitasi, selain secara fisik, dengan banyak wudhu, yang harus diperkuat adalah sanitasi ruhani dengan dzikrullah.
Revitalisasi juga, selain secara ruhani dilakukan dengan istirahat dan kecukupan gizi yang seimbang untuk memperkuat sistem imun, yang lebih penting adalah revitalisasi ruh dengan dzikrullah.
Mengapa?
Karena frekuansi Dzikir menerobos langsung ke perilaku Corona Virus, melakukan sinkronisasi frekuensi protein RNA-nya dengan RNA sel tubuh manusia.
Baca juga: Apa Strategi Kamu Pasca Covid-19?
Jangan tinggalkan ibadah. Namun pelaksanaannya secara lahiriah tetap harus menjaga prinsip protokol kesehatan yang telah disampaikan pemerintah.
Jadi, mari kita lakukan SANITASI dan REVITALISASI, baik secara fisikal, maupun secara spiritual dengan dzikrullah.
(KH. Wahfiudin Sakam, Wakil Talqin TQN Pontren Suryalaya)
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______