Berhentilah Jadi Pemimpin “Dulu”
Tiap sebelas tahun penduduk dunia bertambah dengan satu miliar orang
Pemimpin TQN tuh macam-macam, ada pemimpin yang kalau bicara selalu bernostalgia, “Dulu, waktu saya bersama Abah Anom.” atau, “Dulu, waktu saya berjumpa Abah.” atau lagi, “Dulu, kata Bapak saya yang dekat dengan Abah.”
Ceritanya selalu tentang “dulu”, yang diceritakan selalu kedekatan dirinya dengan Abah Anom “dulu”. Tentang keakraban keluarganya dengan keluarga Abah Anom “dulu”, atau membanggakan-banggakan keshalihan ayah mereka yang akrab dengan Abah Anom “dulu”. Bahkan kalau perlu membagus-baguskan kuburan-kuburan ayah mereka untuk menyamai kubur Abah Sepuh dan Abah Anom secara berlebihan (sehingga berpotensi menjadi berhala baru?).
Sebagian orang membangun citra superior (unggul) dengan cerita-cerita “dulu” sehingga membuat ikhwan yang baru belajar TQN setelah wafatnya Abah Anom “kelepek-kelepek” menjadi rendah diri.
Zaman dan keadaan sudah jauh berubah, apalagi jika dibandingkan dengan sepuluh, dua puluh, bahkan tiga puluh tahun lalu. Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh ikhwan TQN sekarang jauh lebih berat.
Baca juga: Ciptakan Kebiasaan Produktif, Kamu Akan Jadi Pemimpin
Tiap sebelas tahun penduduk dunia bertambah dengan satu miliar orang. Sebentar lagi penduduk NKRI akan menjadi 300 juta orang, menjadi dua kali lipat dibanding tahun 1980.
Namun di saat yang sama, 60% bangsa Indonesia tidak memperoleh makanan bergizi. Sepertiga bayi yang terlahir dalam keadaan stunting. Rerata IQ orang Indonesia 78,5 (terendah di ASEAN, bandingkan dengan IQ orang yg kecerdasannya normal, IQ 100-105).
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______