Bagaimana Aspek Batin dalam Ber-TQN Suryalaya?
Engkau menuju Allah, meniatkan melakukan sesuatu hanya karena Allah
Mengapa pengamal tarekat, bukan hanya pemula yang masih cupu, bahkan yang sudah suhu pun dapat terperosok? Syekh Abdul Qadir Jaelani qs pun sebenarnya sudah mengingatkan bahwa keamanan dalam perjalanan ruhani hanya bila sudah sampai di hakekat atau makrifat bil bashirah.
TQN Suryalaya sesungguhnya bukan hanya dzahir seperti melakukan dzikir, khataman, manakiban, shalat sunah, riyadhah dan khidmat. Ada aspek batin, tempat dimana Allah memandang.
“Sesungguhnya Allah tidak memandang rupa kalian (fisik dan penampilan), juga tidak memandang amal kalian (yang lahiriah dan terlihat mata indera), tetapi memandang batin (seperti motivasi dan niat) kalian.” (Miftahush Shudur, juz 1, hlm. 15). Tarekat adalah an taqshudahu (Engkau menuju Allah, meniatkan melakukan sesuatu hanya karena Allah) (Miftahus Shudur, juz 2, hlm. 26).
Penghayatan keagamaan dalam metodologi penelitian agama (lihat Prof. Dadang Kahmad, 2011, hlm. 18- 24) ada yang bersifat ekstrinsik, dan ada juga yang intrinsik.
Penghayatan keagamaan yang ekstrinsik ialah cara beragama yang tidak menyatu dengan pribadi orang yang beragama dan bersifat formalitas. Beragamanya tidak mempengaruhi cara berpikir, berkehendak, dan berperilaku dalam dirinya. Juga menganut agama karena kepentingan pribadi, ekonomi dan sosial yang ada di luar kepentingan agama itu sendiri.
Baca juga: Ust. Rojaya: 2 Amalan Agar Mendapat Ampunan-Nya
Orang yang beragama ekstrinsik menganut agama karena ingin menampilkan gambaran sebagai orang yang baik di mata masyarakat dan disebut sebagai orang baik-baik atau orang saleh. Dorongan ekonomis, misalkan ingin mendapatkan kesejahteraan dan kemakmuran hidup lahiriah atau untuk mempertahankan dan melindungi kemapanannya.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______