Hingga hari ini, Selasa (14/4) menurut data dari worlddometers.info, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 1,92 juta orang di 210 negara, dan 119,692 orang meninggal. Kabar baik 445,005 orang berhasil sembuh.
Di Indonesia sendiri sekitar 4,557 orang terinfeksi, 399 meninggal dunia dan 380 orang berhasil sembuh. Kasus infeksi di Indonesia diperkirakan jauh lebih besar dari data ini, karena minimnya pemeriksaan.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), karantina, lockdown tidak akan bisa menghentikan pandemi Covid-19 dalam waktu cepat. Diperkirakan wabah itu masih akan berlangsung hingga berbulan-bulan ke depan sampai ditemukannya vaksin.
Baca juga: Hadapi Covid-19 Sinkronkan Frekuensi Covi dengan Dzikrullah
Semua pihak bergotong royong untuk menanggulangi virus yang pertama kali ditemukan dan berkembang di Wuhan, China. Saat ini ada yang sedang,
- Menangani penyebarannya
- Menangani korban
- Berupaya menemukan vaksin
- Mengatasi masalah keuangan
- Mengatasi dampak ekonomi
- Menangani masalah psikologis dan sosial
Covid-19 membuat dunia berhenti sejenak, bergeser dari masalah kesehatan ke finansial, merembet ke ekonomi. Beberapa industri berhenti produksi, merumahkan karyawan.
Lalu di mana peran kita?
Maksimalkan waktu meskipun di rumah. Karena sejatinya stay at home adalah upaya tetap produktif meskipun di rumah.
Dalam Quran Surat al-Insyirah
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (ayat 6).
Baca juga: Pendidikan Karakter Berbasis Tasawuf Tuntunan Syekh Mursyid
Hidup selalu melekat dengan problematika, wajar. Ayat ini memberikan kabar baik bahwa sesudah kesulitan ada kemudahan. Kemudahan tidak datang dengan sendirinya. Kemudahan tidak akan hadir bagi mereka yang tidak berupaya mengurai, memecahkan kesulitan yang dihadapi.
Dampak Covid-19 sungguh luar biasa. Semua negara tidak bisa menghindar, termasuk negara-negara besar.
Inilah saat yang tepat melakukan evaluasi dan membuat resolusi baru bagi perusahan atau lembaga tempat kita berkarya. Tidak perlu tunggu akhir tahun. Dengan perubahan besar yang terjadi karena Covid-19, strategi apa yang harus kita siapkan, pruduk dan layanan apa yang perlu kita kembangkan.
Ambil beberapa lembar kertas, petakan kembali karakteristik pelanggan kita. Intensifkan meeting dengan tim, bahas segala kemungkinan. Banyak aplikasi yang menyediakan fasilitas teleconferrence.
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (ayat 7).
Jika kita telah memetakan ulang strategi, menetapkan produk dan layanan unggulan, merancang media komunikasi yang tepat ke pelanggan, kita telah masuk ke dalam kelompok yang akan melewati masa kesulitan, menjumpai masa kemudahan.
Rencana (Plan) yang telah kita buat, lakukan (Do) dengan sungguh-sungguh. Setelah itu jangan lengah dan terlena, hanya cukup sampai di sini.
Ayat 6 memerintahkan kepada kita jika selesai dari sesuatu urusan, kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan lain. Kita perlu terus memeriksa (Check) apakah yang kita lakukan sudah sesuai rencana. Hasil perbaikan, kembali lakukan tindakan (Action). Terus berputar hingga produk, layanan kita terus berkembang.
Baca juga: Agar Buku Catatan Amal Diterima Dengan Tangan Kanan
Dalam dunia manajemen dikenal konsep PDCA (Plan Do Check Action), suatu teknik proses pemecahan masalah untuk mengendalikan kualitas.
“Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (ayat 8).
Keberhasilan bukan kita yang menentukan, namun atas perkenan-Nya. Maka orang beriman selalu menyandarkan segala upayanya hanya kepada Tuhan. Manfaatnya, kita tidak akan stress jika semua yang kita lakukan tidak berhasil seperti yang diharapkan.
Jadi, apa strategi kamu pasca Covid-19?
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______